PAGARALAMPOS.COM - Gerhana Matahari Total akan terjadi tepat sebelum Hari Raya Idulfitri, tepatnya pada 8 April 2024.
Kabar ini disampaikan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam laman resminya.
Namun, peristiwa langka ini tidak terjadi di seluruh dunia, hanya beberapa negara saja yang beruntung bisa menyaksikan.
Karena itu, NASA mengingatkan agar masyarakat yang menunggu fenomena alam ini, untuk tidak melihatnya dengan mata telanjang.
BACA JUGA:Nggak Nyangka, Ternyata Promo All You Can Eat, Ada Sejak Abad Ke-16
Mengutip laman resmi BRIN, gerhana matahari total akhir Ramadahan 1445 H hanya dapat diamati di Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
Gerhana Matahari adalah fenomena astronomi yang dapat diprediksi kapan terjadinya.
Fenomena alam ini terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga tidak semua cahayanya saampai ke bumi.
Dalam ajaran Islam, ketika terjadi gerhana matahari maka disunahkan melaksanakan sholat kusuf.
BACA JUGA: Kuliner Khas Palembang, Celimpungan dan Laksan, Jadi Primadona Berbuka Puasa di Pagaralam
Namun karena gerhana mataharitotal ini tidak dapat diamati dari Indonesia, maka umat Islam di Indonesia tidak harus melaksanakan sholat gerhana.
Totalitas Gerhana Matahari menyebabkan pandangan Matahari akan terhalang dan menyisakan sisi tepi.
BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi Wisata di Aceh yang Miliki Keindahan Menakjubkan
Hal ini membuat tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak.
Para peneliti Matahari mencatat lingkaran akan mengandung efek warna pink tua, secara ilmiah disebut prominences, atau awan padat gas terionisasi pijar yang diproyeksikan dari kromosfer Matahari ke dalam korona, dilansir Britannica, Selasa (26/3/2024).