Dengan penggunaan rudal jelajah anti kapal Atmaca dan combat management system (CMS) Advent yang dipasok oleh perusahaan Turki, Havelsan, maka bukan tak mungkin bila MKE 76 mm yang kelak dipasang untuk KCR 60 produksi PT Palindo Marine.
Peningkatan spesifikasi pada kaliber meriam di KCR TNI AL, boleh jadi juga mempertimbangkan tren dan kebutuhan, sebut saja Angkatan Laut Singapura.
Yang akan memasang OTO Melara 76 mm pada Fearless 60 Patrol Vessel, yang notabene head to head dengan KCR 60 class TNI AL.
Enjud Darojat memberi sekilas gambaran tentang karakteristik kaliber 57 dan 76 mm untuk KCR 60, “meriam 76 mm punya kelebihan pada jarak tembak yang lebih jauh.
BACA JUGA:TNI AL Operasikan Drone Intai, Berkemampuan Serang Schiebel Camcopter S-100
Sementara meriam 57 mm punya kelebihan pada rate of fire-nya yang lebih tinggi.” Ini artinya jumlah peluru yang ditembakkan dalam satu menit, 220 peluru untuk meriam kaliber 57 mm, sedangkan 120 peluru untuk meriam kaliber 76 mm.
“Dengan demikian, meriam kaliber 57 mm lebih baik untuk fungsi self defence dan anti air warfare (AAW),” kata Enjud.
Dalam perspektif yang berbeda, meriam hanud legendaris S-60 yang saat ini masih dioperasikan Arhanud TNI AD, juga menggunakan amunisi kaliber 57 mm. (*)