Berdasarkan studi dan riset, Homo neanderthalensis juga diklasifikasikan sebagai manusia modern layaknya Homo sapiens. Sayangnya, mereka harus punah karena berbagai macam sebab.
BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya
BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru
4. Kanibalisme pernah menjadi bagian erat dalam peradaban manusia
Tentu saja makanan yang umum dimakan di zaman modern tak jauh-jauh dari daging sapi, domba, kambing, babi, ikan, atau ayam.
Namun, faktanya, peradaban kita pernah lekat dengan praktik kanibalisme. Meskipun tidak dilakukan oleh semua manusia, kegiatan tabu ini pernah menjadi sebuah kewajaran di masa purba.
Laman Britannica melansir bahwa pada zaman modern pun, praktik ini masih sebagian kecil kelompok manusia lakukan di Bumi.
Menurut kepercayaan, beberapa wilayah di pedalaman Afrika, Amerika Selatan, dan suku-suku terasing masih melakukan praktik nenek moyangnya tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Dinasti Abbasiyah Kembangkan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
BACA JUGA:Eksplorasi Kota Muslim Kuno di Ethiopia: Menyelami Sejarah Awal Islam di Benua Afrika
Lekatnya kanibalisme manusia terjadi pada zaman purba, tepatnya pada era kejayaan Homo neanderthalensis dan awal Homo sapiens pada 300 ribu tahun lalu.
5. Kebiasaan aneh yang berkaitan dengan kotoran manusia
Dilansir Mental Floss, zaman dulu, warga Romawi pernah menggunakan urine manusia untuk berkumur. Konon katanya, tujuannya untuk memutihkan gigi dan menyegarkan napas.
Selain itu, mereka pernah menggunakan kotoran manusia untuk perawatan kulit atau membuat warna kulit sedikit lebih gelap.
Bahasa modernnya adalah tanning atau prosedur penggelapan kulit manusia agar terlihat sedikit kecokelatan.Selain Romawi, beberapa peradaban lainnya juga memiliki tradisi unik dan aneh.
BACA JUGA:Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali