Korvet Korea Selatan Karam Akibat Ditabrak Torpedo Korea Utara

Kamis 28-03-2024,02:22 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Tepat kemarin 14 tahun lalu, bertepatan dengan 26 Maret 2010, dikenang sebagai insiden yang tidak terlupakan dan menjadi sejarah kelam bagi Angkatan Laut Korea Selatan (Republic of Korea Navy).

Korvet ROKS Cheonan PCC-772 (Pohang class) tenggelam di dekat Pulau Baengnyeong di Laut Kuning, dekat perbatasan maritim dengan Korea Utara. Dari 104 awak kapal, 46 awak tewas dalam insiden ini.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Swedia menyimpulkan bahwa kapal ROKS Cheonan tenggelam karena serangan torpedo yang ditembakkan oleh kapal selam Korea Utara. Namun, Korea Utara membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut

Meski ada bantahan dari Korea Utara, hasil investigasi dari lima negara telah mendapatkan bukti bahwa torpedo yang digunakan Korea Utara adalah torpedo berpemandu.

BACA JUGA:Rudal Anti Kapal Atmaca Akan Dipasang Di Korvet Fatahillah dan Parchim Class

Dan serpihan yang ditemukan di lokasi tenggelamnya kapal sesuai dengan karakteristik torpedo Korea Utara.

Selain itu, hasil penyelidikan menemukan bukti-bukti lain yang mendukung kesimpulan tersebut, termasuk gambar sonar dan bukti lainnya dari lokasi insiden.

Meskipun Korea Utara membantah keterlibatannya dalam serangan tersebut, banyak negara dan organisasi internasional menerima kesimpulan dari penyelidikan internasional tentang keterlibatan Korea Utara dalam insiden ROKS Cheonan.

ROKS Cheonan tidak dapat menghindari serangan torpedo karena serangan tersebut dilakukan oleh kapal selam yang bergerak secara diam-diam di bawah permukaan air.

BACA JUGA:Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini

Kapal selam memiliki kemampuan untuk menyelam di bawah radar sonar kapal permukaan dan meluncurkan torpedo tanpa terdeteksi.

Selain itu, serangan tersebut kemungkinan dilakukan dengan cepat dan secara tiba-tiba, memberikan sedikit waktu bagi ROKS Cheonan untuk merespons atau menghindar.

Korban jiwa dalam insiden ROKS Cheonan terjadi karena dampak dari ledakan torpedo yang menghantam lambung. Torpedo yang digunakan dalam serangan tersebut memiliki daya ledak yang besar dan dirancang untuk merusak kapal dengan cepat.

Ledakan torpedo menghasilkan kerusakan struktural pada kapal ROKS Cheonan, menyebabkan kapal tenggelam dengan cepat.

BACA JUGA:Dilengkapi Sistem Senjata Canon, Begini Kekuatan Korvet KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 Saat Uji Tembak

Kategori :