Ratu Leizu dan Legenda Penemuan Sutra dalam Sejarah Tiongkok

Selasa 26-03-2024,18:24 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Sutra Kaisar Justinianus dari Bizantium

Menurut kisah ini, Kaisar Justinianus pernah dikunjungi oleh beberapa biksu dari India. Para biksu ini berjanji kepada Justinianus bahwa mereka akan memberinya bahan mentah yang dibutuhkan untuk memproduksi sutra.

Hal ini dapat mengakhiri ketergantungan Kekaisaran Bizantium pada Persia untuk memperoleh barang mewah tersebut. Di sisi lain, Persia merupakan musuh Kekaisaran Bizantium saat itu.

Para biksu memenuhi janji mereka dengan kembali ke 'Serinda' (daerah di utara India yang konon merupakan Tiongkok).

Mereka membawa telur selundupan ulat sutra yang ditutupi kotoran dan tetap hangat. Para penyelundup itu pun kembali ke Kaisar Justinianus.

BACA JUGA:Inilah Profil Tower 22, Benteng Militer AS Di Gurun Pasir Yordania, Dahulunya Basis ISIS

Bangsa Bizantium mempelajari rahasia pembuatan sutra sekitar abad ke-6 M, dengan asumsi bahwa cerita Procopius benar.

Di saat yang sama, bangsa Tiongkok telah memproduksi jenis kain ini selama berabad-abad. Menurut bukti arkeologis, sutra diproduksi di Tiongkok kuno.

Setidaknya sejak periode Longshan (3500 – 2000 SM). Ngengat sutra, Bombyx mori, juga didomestikasi dari ngengat sutra liar, Bombyx mandarina, pada sekitar waktu tersebut.

Penyelundupan sutra oleh para biksu itu adalah salah satu contoh spionase industri yang paling awal diketahui. Sejak saat itu, budi daya ulat sutra pun menyebar ke seluruh Asia Kecil dan Yunani. (*)

 

 

https://nationalgeographic.grid.id/read/134049408/ratu-leizu-dan-legenda-penemuan-sutra-dalam-sejarah-tiongkok?page=2

 

Kategori :