PAGARALAMPOS.COM - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) bersama dengan Perum Bulog memberikan tanggapan terkait klaim bahwa harga beras hanya turun sebesar Rp 200 per kilogram (kg).
Menurut mereka, penurunan harga sebenarnya jauh lebih signifikan dari yang disebutkan.
Wakil Ketua Perpadi Jakarta, Billy Haryanto, menyatakan bahwa harga beras telah mengalami penurunan antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg dalam dua bulan terakhir.
Hal ini disampaikan Haryanto mengutip sumber dari detikcom. Menurutnya, penurunan harga beras tidak hanya sebatas Rp 200 seperti yang diklaim sebelumnya.
BACA JUGA:Perum Bulog Menjamin Pasokan Beras untuk Ramadan dan Lebaran 2024 Terpenuhi, Ini Penjelasannya!
Selain itu, Haryanto juga menyoroti penurunan harga gabah kering panen (GKP), yang dilaporkan turun ke kisaran Rp 6.500 hingga Rp 6.800 per kg.
Dengan adanya musim panen raya yang sedang berlangsung, Haryanto optimis bahwa harga beras akan terus menurun.
Namun, ia mengingatkan bahwa dampak banjir akibat hujan yang lebat dapat mempengaruhi penurunan harga tersebut.
Meskipun demikian, Haryanto menegaskan bahwa penurunan harga tidak akan terlalu signifikan mengingat banyak lahan padi yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Jokowi Prediksi Bulan April Harga Beras Turun Dengan Adanya Panen Raya, Ini Penjelasannya!
"Kami memprediksi penurunan harga, tetapi tidak akan banyak karena kondisi banjir. Kami masih belum bisa memastikan harga normal baru, tetapi jika terlalu murah, petani akan merugi karena biaya produksi yang sudah tinggi," jelas Haryanto.
Lebih lanjut, Haryanto memperkirakan bahwa harga beras tidak akan kembali di bawah Rp 10.000 per kg, dengan prediksi harga terendah yang mungkin tercapai tahun ini adalah Rp 12.000 per kg.
Dari sisi Perum Bulog, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengkonfirmasi bahwa harga GKP tingkat petani telah mengalami penurunan dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 7.000 hingga Rp 7.200 per kg.
Suyamto juga menyatakan bahwa harga beras di penggilingan telah mengalami koreksi dan diperkirakan akan terus menurun.