PAGARALAMPOS.COM - Penemuan sisa-sisa masjid kuno di Israel menawarkan wawasan baru tentang hubungan religius dan toleransi pada masa lalu.
Arkeolog menemukan reruntuhan masjid ini di bawah struktur dari era Bizantium, di kota Tiberias, yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 635 Masehi, saat penyebaran Islam di wilayah Levant.
Menurut laporan Arab News, masjid ini kemungkinan dibangun oleh Syurahbil bin Hasanah, seorang panglima perang yang berperan dalam penaklukan wilayah tersebut pada abad ke-7.
Penggalian ini dilakukan oleh tim dari Hebrew University of Jerusalem, dan temuan tersebut memperlihatkan bahwa masjid ini dibangun satu generasi setelah wafatnya Nabi Muhammad, menjadikannya salah satu masjid Muslim awal yang diketahui oleh arkeolog.
Katia Cytryn-Silverman, spesialis arkeologi Islam di Hebrew University yang memimpin proyek ini, menyatakan bahwa penemuan ini sangat berharga karena memberikan gambaran tentang arsitektur masjid awal serta menunjukkan adanya toleransi terhadap agama-agama lain oleh para pemimpin Islam awal.
Pada masa sekitar 670 Masehi, Tiberias telah menjadi kota yang dikuasai Muslim dan berfungsi sebagai ibu kota provinsi dalam kerajaan Islam.
Meskipun sebelumnya dikenal sebagai pusat kehidupan Yahudi dan situs suci Kristen, kota ini tetap berkembang di bawah pemerintahan Muslim.
Penemuan ini juga membantu menjelaskan perdebatan tentang evolusi desain masjid awal, khususnya tentang pengaturan arah kiblat menuju Makkah.
Sebelumnya, arkeolog belum banyak menemukan masjid-masjid awal yang masih utuh, sehingga penemuan ini sangat penting.
Penggalian yang dimulai pada tahun 2014 sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, namun kini telah dilanjutkan oleh Hebrew University bersama German Protestant Institute of Archaeology.
Sebelumnya, temuan dari penggalian tahun 1950-an memperkirakan bahwa bangunan tersebut adalah pasar Bizantium yang kemudian diubah menjadi masjid.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa masjid ini memang dibangun setelah penaklukan kota oleh pasukan Muslim.
Gideon Avni dari Israel Antiquities Authority menekankan bahwa penemuan ini membantu memahami bagaimana masyarakat Muslim awal berinteraksi dengan komunitas non-Muslim dan bagaimana mereka membangun struktur agama mereka tanpa menghancurkan rumah ibadah yang ada sebelumnya.
Cytryn-Silverman menambahkan bahwa masjid awal ini berdampingan dengan sinagoga dan gereja Bizantium, menunjukkan adanya harmonisasi antara berbagai agama di Tiberias pada masa itu.
BACA JUGA:Jejak Sejarah di Vietnam: Penemuan Kerangka Manusia Tertua dan Implikasinya terhadap Studi Arkeologi