"Sehingga mulai bulan Mei kita bisa mulai ada tambahan produksi," kata Taufik.
Milestone kedua adalah pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan profitabilitas kilang.
Proyek ini bertujuan untuk mengolah residu minyak menjadi produk bernilai tinggi, seperti gasoline, gas oil, LPG, dan polipropilen.
"Artinya semua proses kita processing lagi baik itu untuk gasoline maupun untuk gas oil, serta ada LPG dan polipropilen. Nah itu yang milestone kedua," jelas Taufik.
Kilang Balikpapan: Kilang Minyak Terbesar di Tanah Air
Proyek RDMP Balikpapan merupakan ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini.
Jika proyek ini berhasil diselesaikan, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia, melampaui Kilang Cilacap yang saat ini memiliki kapasitas 345 ribu bph.
Dengan kapasitas olahan minyak mentah sebesar 360 ribu bph, Kilang Balikpapan diharapkan dapat memproduksi 319 ribu barel BBM per hari, serta produk LPG dan petrokimia seperti propylene sebagai bahan baku plastik.
Kontribusi Terhadap Industri dan Ekonomi Nasional
Kilang minyak terbesar ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas BBM di Indonesia, tetapi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan memproduksi lebih banyak BBM dan produk petrokimia, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ekspor, yang pada akhirnya akan mendukung stabilitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Selain itu, proyek ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri minyak dan gas di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Cegah Kepadatan Mudik Lebaran 2024, Korlantas Bakal Dirikan Pos Pantauan di Titik Krusial
Dengan infrastruktur yang lebih modern dan efisien, serta kualitas produk yang lebih baik, Indonesia akan lebih kompetitif dalam pasar global.