PAGARALAMPOS.COM - Ketika Rasulullah SAW menyampaikan petunjuk dan nasihat kepada umatnya termasuk umat islam di Indonesia, salah satu pesan penting yang beliau sampaikan adalah terkait dengan tanda-tanda kiamat.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Jika terjadi fitnah (ujian atau cobaan) di suatu tempat, hendaklah orang berada di tempat yang lain."
Fitnah yang dimaksudkan dalam hadis tersebut adalah fitnah kiamat, yaitu tanda-tanda bahwa kiamat sudah dekat. Salah satu tanda tersebut adalah ketika api bergejolak di Syam.
Pergi ke Syam saat muncul tanda kiamat sudah dekat merupakan salah satu strategi Rasulullah SAW untuk melindungi umatnya dari bahaya fitnah yang akan terjadi di masa depan.
BACA JUGA:Wakasau Meninjau Lokasi Ibu Kota Nusantara
Syam, yang merupakan wilayah yang luas meliputi Suriah, Lebanon, Yordania, dan Palestina jauh dari Indonesia, memiliki makna simbolis dalam Islam.
Wilayah ini merupakan tempat berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi, seperti Perang Tabuk dan penaklukan kota Yerusalem oleh Salahuddin Al-Ayyubi.
Oleh karena itu, pergi ke Syam bisa diartikan sebagai mengingatkan umat Islam akan nilai-nilai sejarah dan keislaman yang terkandung di wilayah tersebut.
Selain itu, Syam juga merupakan wilayah yang strategis secara geografis.
BACA JUGA:Mengetahui Tanda-Tanda Kiamat dalam Perspektif Sains dan Islam
Letaknya yang berdekatan dengan beberapa negara Arab dan Asia Tengah membuatnya menjadi pusat perhatian dalam sejarah politik dan agama.
Dalam konteks tanda-tanda kiamat, api yang bergejolak di Syam bisa diartikan sebagai konflik atau peperangan yang melibatkan wilayah tersebut.
Dengan pergi ke Syam, umat Islam diharapkan dapat mengambil peran dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.
Pergi ke Syam juga dapat dimaknai sebagai perintah untuk meninggalkan tempat yang tidak aman atau terkena dampak bencana.
BACA JUGA:Kenalkan Budaya Nusantara di Mata Dunia, Satgas Yonmek TNI Konga Jadi Duta Internasional