Mengungkap Misteri Leher Panjang, Tradisi Suku Karen Long Neck di Thailand

Senin 12-08-2024,20:38 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Ketika melangkahkan kaki di tanah Thailand, pengunjung sering kali terpesona oleh keindahan alamnya, seni tradisional yang memikat, dan kekayaan budaya yang unik. 

Di antara destinasi yang menarik perhatian wisatawan adalah Long Neck Karen Village. 

Di sini, mereka dapat berinteraksi dengan anggota suku Karen yang terkenal dengan tradisi memanjangkan leher mereka menggunakan tumpukan kalung kuningan. 

Namun, di balik keunikan ini terdapat cerita yang menarik tentang asal-usul dan tujuan dari tradisi ini.

BACA JUGA:Tradisi Unik dan Mengerikan Dari Berbagai Penjuru Dunia, Salahsatunya Di Indonesia Lohhh

Asal-Usul Suku Karen

Suku Karen adalah kelompok etnis yang terdiri dari empat grup besar, yaitu Sgaw (White Karen), Po (Red Karen), Pa-O, dan Kayah. 

Karen Long Neck, yang juga dikenal sebagai Kayan Lahwi, merupakan bagian dari kelompok Red Karen. 

Mereka berasal dari Myanmar dan sebagian besar dari mereka telah melarikan diri ke Thailand sebagai pengungsi akibat konflik internal yang terjadi di negara asal mereka.

BACA JUGA:Batu Rai dari Pulau Yap, Simbol Kekayaan dan Identitas Sosial dalam Tradisi Mikronesia

Tujuan Tradisi Memanjangkan Leher

Tradisi memanjangkan leher wanita suku Karen Long Neck telah ada selama berabad-abad dan terus menjadi pusat perhatian bagi pengunjung yang datang. 

Salah satu pertanyaan yang muncul secara alami adalah mengapa mereka melakukan hal tersebut? Berikut adalah beberapa teori yang mengungkap tujuan di balik tradisi ini:

Perlindungan dari Hewan Buas: Salah satu teori menyatakan bahwa kalung kuningan yang dikenakan oleh wanita suku Karen bertujuan untuk melindungi leher mereka dari serangan hewan buas seperti singa dan macan. 

Meskipun terdengar tidak biasa, namun diyakini bahwa kalung tersebut memberikan perlindungan tambahan bagi mereka yang tinggal di lingkungan yang berpotensi berbahaya.

Kategori :