Yang meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen ketika menyelam.
Tidak hanya itu, ada juga sejumlah anomali genetik lain yang ditemukan pada orang Bajau yang memberikan keunggulan saat menyelam.
Gen tertentu, seperti PDE10A dan BDKRB2, dikaitkan dengan peningkatan kemampuan menyelam dalam hal menjaga tingkat pH darah dan vasokonstriksi perifer.
Semua faktor ini, baik dari segi adaptasi genetik maupun latihan teratur, menjadikan orang Bajau sebagai penyelam yang unggul.
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Unik Berbagai Suku di Indonesia, Antara Keunikan dan Kontroversi
Namun, gaya hidup tradisional orang Bajau kini menghadapi ancaman serius.
Perubahan sosial dan ekonomi telah membuat banyak orang Bajau meninggalkan laut untuk hidup di darat.
Industri perikanan yang terus berkembang mungkin telah memberikan alternatif, tetapi keberlanjutan gaya hidup mereka tetap menjadi tantangan.
Banyak dari mereka yang beralih ke darat kehilangan keterampilan menyelam dan membuat perahu, yang telah menjadi bagian integral dari budaya mereka selama berabad-abad.
Tidak hanya itu, orang Bajau juga menghadapi kesulitan mendapatkan hak kewarganegaraan yang sama dengan tetangga daratan mereka.
Hal ini membuat mereka berada dalam situasi yang sulit, di mana mereka harus berjuang untuk mempertahankan identitas dan gaya hidup mereka yang unik.
Meskipun demikian, banyak dari mereka tetap gigih dalam menjaga tradisi, meskipun beradaptasi dengan perubahan zaman.
Keberadaan orang Bajau dan penemuan tentang adaptasi genetik mereka tidak hanya memiliki nilai budaya.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tambo Bayang (1915), Jejak Suku Guci dari Muaro Paneh