PARALAMPOS.COM - Tim arkeolog baru-baru ini menemukan grafiti atau petroglif prasejarah di Natanz, Iran, yang menunjukkan adanya aktivitas manusia sekitar 14.000 tahun lalu.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia mulai menghuni wilayah tersebut sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Di Iran timur, para arkeolog menemukan petunjuk keberadaan manusia yang telah tinggal di wilayah ini sejak 6.000 tahun lalu di situs arkeologi Tepe Sialk, Provinsi Yazd.
Situs ini telah diteliti selama lebih dari seratus tahun dan telah menghasilkan berbagai penemuan signifikan, termasuk sisa-sisa pemukiman dari periode Neolitik, sekitar 8.000 tahun lalu.
Dalam penggalian terbaru, ditemukan sisa-sisa rumah, alat-alat batu, dan tulang-belulang hewan.
Penemuan menarik lainnya termasuk tembikar dengan pola yang tidak lazim dan tulang-belulang hewan yang tidak umum ditemukan di daerah tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai cara hidup manusia di Tepe Sialk 6.000 tahun lalu.
Menurut Mohammad Alizadeh, arkeolog dari Universitas Teheran yang memimpin tim, penemuan ini menunjukkan bahwa Tepe Sialk mungkin memiliki hubungan dengan budaya lain dari wilayah yang jauh.
"Penemuan-penemuan ini memperlihatkan bahwa situs ini lebih kompleks dan bervariasi daripada yang kami duga sebelumnya," ungkap Alizadeh. "Kami masih menganalisis temuan ini, tetapi ini telah mengubah pandangan kami tentang sejarah manusia di Iran timur."
Beberapa aspek yang membingungkan para arkeolog meliputi tembikar dengan pola yang tidak umum dan tulang-belulang rusa yang tidak ditemukan di wilayah tersebut pada periode Neolitik.
Para arkeolog menduga bahwa penemuan-penemuan ini mungkin menunjukkan adanya kontak dengan budaya dari daerah lain, meskipun lebih banyak bukti diperlukan untuk mendukung teori ini.
Penemuan ini menambah wawasan penting tentang kompleksitas dan keragaman sejarah manusia di Iran timur.