PAGARALAMPOS.COM - Fenomena baru muncul di kalangan turis China.
Turis China enggan berwisata ke Thailand dan negara Asia Tenggara lainnya karena takut menjadi korban kejahatan.
Tren ini muncul setelah perilisan film No More Bets.
Dua negara Asia, Jepang dan Thailand, yang sebelumnya menjadi magnet bagi wisatawan China, kini mengalami penurunan signifikan dalam minat turis dari Tiongkok.
BACA JUGA:Goa Kebon Kulonprogo, Destinasi Wisata Baru Jogja untuk Liburan Keluarga Akhir Pekan
Data terbaru dari China Trading Desk mengungkapkan bahwa kedua destinasi wisata tersebut telah tergelincir dalam preferensi para pelancong Tiongkok, dengan Thailand turun ke peringkat keenam dan Jepang ke peringkat kedelapan dalam daftar destinasi liburan favorit mereka.
Thailand: Bayang-bayang Penipuan dan Kejahatan
Film-film China seperti 'No More Bets' dan 'Lost in the Stars' telah meninggalkan bayangan penipuan di benak wisatawan China terhadap Thailand.
Meskipun setting ceritanya bukan di Thailand, narasi yang mirip dengan kasus penipuan nyata telah menggugah kekhawatiran di kalangan para pelancong.
Tragedi tahun 2019, di mana seorang wanita Tiongkok didorong dari tebing oleh suaminya, masih menjadi kenangan yang pahit.
Film 'No More Bets' yang menampilkan pasangan muda yang terjebak dalam penipuan online di Asia Tenggara, semakin memperdalam kekhawatiran akan praktik serupa yang mungkin terjadi di luar Thailand.
Menurut Pia Oberoi, penasihat senior di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, masalah ini telah mengemuka sejak dimulainya pandemi.
Peningkatan perjudian online akibat penutupan kasino dan perbatasan menjadi salah satu faktornya.
Selain itu, wilayah ini juga dikaitkan dengan perdagangan narkoba, satwa liar, dan manusia, yang semakin mengurangi daya tariknya sebagai destinasi liburan.