PAGARALAMPOS.COM - Tembok China sering disebut sebagai satu-satunya bangunan raksasa di permukaan Bumi yang bisa dilihat dari luar angkasa.
Namun faktanya, para astronaut membantah hal tersebut.
Namun ternyata Tembok Besar China yang saking panjangnya sering disebut sebagai bangunan raksasa, tidak termasuk dalam struktur yang bisa dilihat astronaut dari luar atmosfer.
Hadfield dalam tweet-nya telah mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan bangunan Tembok China "terlalu sempit + mengikuti kontur & warna alami" geografi.
BACA JUGA:Inilah Misteri Sejarah Candi Gedong Songo di Gunung Ungaran
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Makam Tersembunyi di Benteng Trade Solo
Luar angkasa dapat didefinisikan sebagai wilayah yang menggunakan Garis Karman yang membatasi antara atmosfer Bumi dan Antariksa. Penamaan garis ini berasal dari Theodore von Karman. Lokasinya berada sejauh 100 kilometer di atas permukaan Bumi.
Ada 4 bangunan di Bumi yang bisa terlihat dari luar angkasa, tapi Tembok China tidak masuk di dalam daftar tersebut.
Para astronom yang bertugas di luar angkasa menyaksikan beberapa bangunan di Bumi itu, bahkan tanpa bantuan alat sekalipun.
Sebagai informasi, luar angkasa sendiri merujuk pada garis karman. Ini menandakan batas antara atmosfer Bumi dengan antariksa, berada 100 kilometer di atas permukaan Bumi.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Berikut Sejarah Makam Tersembunyi di Benteng Trade Solo
BACA JUGA:Wajib Kalian Ketahui, Inilah Deretan Raja dalam Sejarah Peradaban Manusia yang Paling Terkenal!
Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali," jelas Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science.
Meski demikian Tembok China, salah satu bangunan terbesar dunia, tidak masuk dalam daftar yang terlihat dari luar angkasa. Ini diakui oleh Mantan Komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Chris Hadfield.
pulau tersebut bisa terlihat dari Garis Karman. Bahkan stasiun ISS yang berada di ketinggian 400 km di atas permukaan laut juga bisa melihatnya.