Pada masa kepemimpinan Mulawarman Kerajaan Kutai mengalami kejayaan yang dibuktikan dengan wilayah kekuasaannya yang mencapai seluruh Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Masjid Tua Tondon, Saksi Keharmonisan Islam dan Kebudayaan Lokal di Enrekang
BACA JUGA:Kisah Masjid Berusia 4 Abad di Enrekang, Jejak Warisan Islam di Puncak Tondon
2. Kehidupan ekonomi
Posisi strategis Kerajaan Kutai yang ada di tepi Sungai Mahakam mempunyai dampak yang baik untuk masyarakat yang bekerja di bidang pertanian.
Selain itu banyak pula yang berdagang bahkan dengan negara asing seperti China dan India, karena letaknya yang berada pada jalur perdagangan.
Wilayah Kutai ada di antara jalur perdagangan strategis yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, sampai ke negeri China.
Masyarakat Kerajaan Kutai hidup dengan makmur dan sejahtera karena perdagangan cukup ramai dengan hasil pertanian yang melimpah. Selain itu mata pencarian masyarakat Kutai yang lain adalah beternak.
BACA JUGA:Kisah Masjid Berusia 4 Abad di Enrekang, Jejak Warisan Islam di Puncak Tondon
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Kalimantan Timur, Begini Peran Kerajaan Kutai dan Paser dalam Penyebarannya
3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kutai
Seperti disebut pada prasasti Yupa, masyarakat Kerajaan Kutai banyak yang menganut agama Hindu.
Meski menganut agama Hindu, yang berasal dari India, masyarakat Kutai tetap melestarikan budaya lokalnya.
Kehidupan budaya Kutai juga sudah maju, yang dibuktikan dengan adanya upacara Vratyastoma.
Upacara ini diselenggarakan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, di mana pemimpin upacaranya adalah seorang Brahmana yang merupakan orang asli Kutai.
BACA JUGA:Kisah dan Ajaran Islam Mengenai Ya'juj dan Ma'juj, Perlindungan dari Fitnah dan Kekacauan
BACA JUGA:Yakjuj dan Makjuj dalam Eskatologi Islam, Tanda Mendekatnya Hari Kiamat
Dengan adanya seorang Brahmana asli Kutai, menandakan bahwa masyarakatnya memiliki kesadaran akan ilmu pengetahuan yang tinggi.