Perum Bulog Lakukan Kontrak Baru, Strategi Pemerintah Impor Beras Untuk Stabilkan Harga, Ini Kontraknya!

Jumat 15-03-2024,04:48 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengumumkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan kontrak baru untuk impor beras sebanyak 300 ribu ton.

Beras tersebut diimpor dari Thailand dan Pakistan, dan kontraknya sudah disepakati sebelum Ramadan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Bayu Krisnamurthi di Gedung DPR RI pada Rabu (13/3/2024). Dengan tambahan kontrak ini, jumlah realisasi kuota impor beras meningkat menjadi 800 ribu ton.

Sebelumnya, Bulog telah mengimpor 500 ribu ton beras dari sisa impor tahun 2023. Total kuota impor beras tahun ini adalah 3,6 juta ton.

BACA JUGA:Tak Disangka, Ternyata Bukan Sang Rival Musuh yang Diwaspadai Barcelona, Ini Tim Paling Ditakuti!

BACA JUGA:Peringati HUT ke-72 Korsabhara, Beginii Pesan Kabaharkam Polri Menurut Bayu, dari jumlah tersebut, hampir 1 juta ton merupakan gabungan dari carry-over tahun sebelumnya dan sebagian dari kuota impor tahun ini sebesar 2 juta ton. Peninjauan Stok dan Bantuan Pangan oleh Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan stok beras di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (16/2/2024).

Selama kunjungannya, beliau juga membagikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat.

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Pemudik di Merak Bakauheni, Korlantas Siapkan Rekayasa Lalin

BACA JUGA:Inilah 7 Telaga Eksotis Dipuncak Gunung, Pesona Alam Nan Indah Menakjubkan Kesiapan Bulog untuk Merealisasikan Impor Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, menyatakan bahwa perusahaan baru saja merealisasikan impor beras sebanyak 500 ribu ton pada tahun ini.

Namun, jika dibutuhkan, Bulog siap kembali melakukan impor untuk memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Proyeksi Harga Beras dan Langkah Pemerintah Pemerintah telah memutuskan untuk menambah kuota penugasan impor beras tahun ini kepada Perum Bulog sebanyak 1,6 juta ton.

setelah sebelumnya menugaskan impor sebanyak 2 juta ton pada akhir tahun 2023. Langkah ini diambil dalam upaya untuk menstabilkan harga beras yang diproyeksikan akan turun dengan adanya impor.

BACA JUGA:Banyak Tim Unggulan yang ke Perempat Final, Madrid dan Man City Jadi Unggulan

BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Kota Al Ula, Begini Asal-Usul Sehingga Dijuluki sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa penurunan harga beras harus diiringi dengan menjaga harga di tingkat petani.

Dia juga menyoroti pentingnya harga gabah yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta adanya margin setelah Harga Pokok Produksi (HPP). Kesimpulan

Kategori :