Meskipun merupakan kesalahan, Yanai memutuskan untuk mempertahankan nama tersebut di semua gerai Uniclo di Jepang.
Perubahan nama toko tersebut ternyata membawa berkah besar bagi Uniqlo.
Gerai Uniqlo mulai menyebar dengan cepat dan pada tahun 1998, sudah memiliki ratusan gerai di Jepang.
Namun, Yanai tidak puas hanya menjadi penjual barang dari perusahaan lain.
BACA JUGA:Referensi Merk Air mineral Terbaik Beredar di Indonesia
Ia ingin Uniqlo memproduksi pakaian sendiri, seperti merek-merek Eropa ternama.
Dengan konsultasi dari pakar periklanan, John Jay, Uniqlo mulai mengembangkan produk-produknya sesuai karakteristik pasar Asia.
Mereka menciptakan tiga jenis produk baju yang sangat diminati di pasar, yakni pakaian sangat ringan (lightweight).
pakaian untuk cuaca dingin yang membuat suhu tetap panas (heat tech), dan pakaian yang adem (airism).
BACA JUGA:Memahami Hukum Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Dengan Berjamaah, Yuk Simak
Keberhasilan ini membuat Uniqlo semakin populer di Asia dan membuka ribuan gerai di seluruh dunia.
Ketekunan Yanai dan timnya dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Asia membawa Uniqlo meraih kesuksesan besar.
Yanai pun dinobatkan sebagai orang terkaya nomor satu di Jepang oleh Forbes dan menempati posisi ke-35 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg International Index
dengan kekayaan mencapai US$ 38,6 miliar atau setara Rp 585 triliun.*
Source: www.cnbcindonesia.com - Orang Ini Cuan Rp 585 T Gara-gara Typo Nama Toko, Kok Bisa?