PAGARALAMPOS.COM - Pulau Jawa menurut pemikiran masyarakat di wilayah tersebut pasti dihuni oleh ras Jawa. Ya tentu saja pasti disebut Jowo atau Jawa.
Tahukah anda kalau dalam legenda Aji Saka, masyarakat Pulau Jawa aslinya beragama Hindu. YA, dari India.
Mari kita lihat kisah Aji Saka dalam cerita wayang. Di awal kami telah menyebutkan asal muasal gambar Aji Saka.
Ternyata dia adalah anak dewa pencipta peninggalan Kadewatan. Memiliki kekuasaan dan memiliki warisan adalah hal yang wajar.
BACA JUGA:Aji Saka Miliki Pusaka, Apakah Tempaan Dewa, Kesaktiannya Mengalahi Tiga Pendekar Tanah Jawa Ini
BACA JUGA:11 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Wajib Kamu Ketahui!
Dalam pengembaraannya Aji Saka berhasil mendapatkan Tirtamarta Kamandalu yaitu air keabadian yang juga dimiliki oleh Para Dewa di Kahyangan.
Yang mampu membuatnya menjadi makhluk yang tak pernah menua. Ia mengembara selama beratus-ratus tahun memperdalam ilmu kesaktian dan kebatinannya.
Dikabarkan jika Aji Saka dapat terbang dan berjalan di atas samudra. Aji Saka sampai ke Tanah Jawa dan menjadi seorang pertapa dengan nama Empu Sengkala.
Karna Tanah Jawa waktu itu hanya dihuni oleh makhluk halus, Empu Sengkala mengajari ilmu penanggalan kepada bangsa jin di tanah jawa.
BACA JUGA:Wajar Saja SAKTI, Aji Saka Dalam Perwayangan Adalah Anak Dewa
BACA JUGA:Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini saat Puasa, Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan
Dan menciptakan lima hari sebagai penghitung penanggalan di jawa, yang sekarang terkenal dengan nama Pasaran.
Dalam pertapaannya, Empu Sengkala mendapat sasmita untuk mengisi Tanah Jawa dengan manusia.
Sebelum kedatangan Empu Sengkala ke Tanah Jawa, Bangsa Israil yang waktu itu sedang dijajah oleh Bangsa Romawi pernah mengirim sekitar 20.000 Bangsa Romawi untuk mengisi Tanah Jawa dengan manusia.