Ia juga disebut sebagai Sang Maha Guru, yang artinya guru agung.
Dharma Pala Sakya Khirti Dharma Khirti: merujuk kepada Dharmapala, seorang raja Sriwijaya yang merupakan keturunan Asramawangsa.
Ia juga dikenal sebagai Sakya Khirti, yang artinya keturunan Sakyamuni (nama lain dari Buddha Gautama).
Dharma Khirti adalah nama lain dari Dharmapala, yang artinya pelindung dharma (ajaran Buddha).
Si Guntang Mahameru: merujuk kepada Gunung Mahameru, gunung suci dalam agama Hindu dan Buddha, yang diyakini sebagai pusat alam semesta.
Gunung ini juga menjadi lambang kerajaan Sriwijaya, yang menggambarkan kekuatan dan keagungan.
BACA JUGA:Mengenal 4 Senjata Tradisional Khas Sumsel dengan Bentuk dan Makna yang Bernilai Tinggi
Gautama Buddha Sakti: merujuk kepada Buddha Gautama, pendiri agama Buddha, yang dianggap sebagai pencerah dan guru bagi umatnya.
Borobudur Candi Pusaka: merujuk kepada Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia, yang dibangun pada masa kerajaan Syailendra, sekutu Sriwijaya.
Candi ini merupakan warisan budaya yang menggambarkan kekayaan dan kebijaksanaan Sriwijaya dalam bidang seni dan arsitektur.
Dengan demikian, lagu ini menunjukkan bahwa Sriwijaya adalah kerajaan yang berlandaskan agama Buddha, dan menghormati ajaran-ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:5 Ramalan Jayabaya yang Telah Terjadi di Indonesia, Apa Saja Maknanya?
Makna Nasionalisme
Lirik lagu Gending Sriwijaya juga memiliki makna nasionalisme, yaitu rasa cinta dan kesetiaan terhadap tanah air.
Hal ini terlihat dari beberapa kalimat yang menekankan identitas dan keunggulan Indonesia, seperti: