PAGARALAMPOS.COM - Benteng ini mulai dibangun sekitar tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa.
Benteng Kuto Besak terletak di bagian tenggara dari Sungai Musi. Bentuk benteng adalah persegi panjang. Ukurannya adalah 288,75 meter × 183,75 meter.
Selekoh dibangun di tiap sudut benteng. Selekoh berbentuk trapesium dibangun di sudut utara, timur dan selatan. Sedangkan di sudut barat, selekoh berbentuk segi lima.
Pintu gerbang Benteng Kuto Besak ada tiga. Pintu dibangun di bagian timur laut, barat laut dan tenggara. Dibangun beberapa celah untuk mengintai di dinding benteng.
BACA JUGA:Melintasi Sungai Musi, Inilah 4 Suku di Sumsel, Miliki Jejak Keturunan China dalam Sejarah Palembang
Celah ini semakin mengecil ke arah dalam. Dermaga dibangun di bagian depan benteng. Dermaga ini digunakan untuk jalan sultan menuju Sungai Musi.
Foto : Benteng Kuto Besak Palembang.-Sebagai Pertahanan Serangan Musuh, Inilah Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang, Dahulunya Disebut Keraton-Google.com
Di bagian ujung dermaga terdapat sebuah gerbang beratap limasan. Alun-alun juga dibuat di bagian depan benteng. Meriam-meriam diletakkan secara sejajar pada gerbang utama.
Di bagian kanan gerbang ada dua bangunan berbentuk persegi panjang. Kedua banguan terbuat dari kayu dengan atap sirap tanpa dinding. Salah satu bangunan merupakan tempat duduk sultan.
Untuk konstruksi bangunannya, semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.
BACA JUGA: Melintasi Sejarah dan Alam, Inilah 7 Keajaiban Destinasi Wisata Palembang, Berangkat!
Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah. Posisinya menghadap ke Sungai Musi.
Pada masa itu, Kota Palembang masih dikelilingi oleh anak-anak sungai yang membelah wilayah kota menjadi pulau-pulau.
Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.