PAGARALAMPOS.COM - Untuk di tanah Sumatera, mungkin Sriwijayalah yang memiliki nama besar. Sama halnya dengan Majapahit di Tanah Jawa. Memiliki armada juat tidak hanya tangguh didarat namun juga berjaya di samudera.
Wajar, jika Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bahari yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.
Kerajaan ini terletak di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Pada masanya, kerajaan maritim ini banyak memberi pengaruh di Nusantara.
Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking, tepatnya di sekitar situs Karanganyar yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
BACA JUGA:Sejarah: Berdirinya Kerajaan Sriwijaya, Masa Kejayaan dan Kehancurannya
Sriwijaya adalah kerajaan Budha bercorak maritim yang mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka.
Raja terkenal di Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang memerintah dari tahun 671-728 Masehi 123.
Selain itu, berikut ini adalah daftar raja-raja yang diduga kuat pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya:
- Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)
- Indrawarman (702 M)
- Rudra Wikrama (728-742 M)
- Sangramadhananjaya (775 M)
- Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M)
- Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
- Dharmasetu (790 M)
- Samaratungga/Rakai Garung (792 M)
- Balaputradewa (856 M)
- Sri Udayadityawarman (960 M)
- Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M)
Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke-11 dan akhirnya runtuh pada abad ke-12. Ada 3 faktor utama penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, yaitu:
BACA JUGA:5 Kerajaan Pertama di Indonesia, Sriwijaya Termasuk
Diserang oleh Colamandala
Wilayah kekuasaannya mulai melepaskan diri
Masuknya ajaran Islam.
Menurut sumber lain, Kerajaan Sriwijaya diserang oleh dinasti Chola yang dipimpin Raja Rajendra Chola I sebanyak 2 kali di tahun 1017 dan 1025.
Dampak dari serangan dinasti Chola tersebut membuat Kerajaan Sriwijaya mengalami kerugian besar. Bahkan wilayah kekuasaannya berhasil diambil alih.