Tradisi Nusantara, Uniknya di Papua

Jumat 08-03-2024,22:20 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

Sasi adalah kayu yang menjadi objek utama dalam proses ritual ini. 

Pada ritual ini, kayu sasi akan ditanam selama kurang lebih 40 hari setelah ada orang yang meninggal. 

Kemudian, kayu tersebut akan dicabut ketika telah mencapai hari ke-1.000 setelah penanamannya. 

BACA JUGA:Satgas Yonif 200/BN Bagikan Asupan Makanan Bergizi Kepada Anak Anak di Walesi Papua

Ritual ini memiliki makna dan filosofi tersendiri, yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada arwah orang yang meninggal, sekaligus sebagai simbol bahwa orang yang meninggal telah kembali ke alam semesta.

WOR

Wor adalah ritual yang dilakukan oleh suku Biak untuk memohon dan meminta perlindungan kepada penguasa alam semesta sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Biak. 

Ritual ini juga dipercaya mampu melindungi seseorang dalam setiap peralihan siklus hidupnya. 

Pada ritual ini, orang Biak akan melakukan berbagai kegiatan, seperti menyembelih hewan, menari, bernyanyi, dan berdoa. 

BACA JUGA:Papua Unik, Memasak Bakar Batu Suku Dani, Tradisi Warisan Nenek Moyang

Ritual Wor ini menunjukkan bentuk kepercayaan, kesyukuran, dan harapan yang dimiliki oleh masyarakat Biak.

Kematian Suku Asmat

Kematian suku Asmat adalah ritual yang dilakukan oleh suku Asmat yang terkenal dengan seni ukir kayunya. 

Pada ritual ini, orang Asmat akan mengubur jenazah orang yang meninggal dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada status sosial dan jenis kelaminnya. 

Ada yang dikubur di dalam rumah, ada yang dikubur di luar rumah, ada yang dikubur di atas pohon, dan ada yang dikubur di dalam perahu. 

BACA JUGA:Ritual Unik Suku Dani Papua Bakar Batu. Sejarah dan Tahapan Proses Tradisi Ini

Kategori :