Alun-alun ini awalnya bernama Stadhuisplein pada masa penjajahan Belanda, mengacu pada balai kota yang berdiri di tengahnya.
Setelah Indonesia merdeka, alun-alun ini berganti nama menjadi Taman Fatahillah, untuk menghormati Fatahillah, gubernur Arab yang merebut kota tersebut dari Portugis pada awal abad ke-17.
Taman Fatahillah adalah rumah bagi beberapa bangunan terkenal:
Museum Sejarah Jakarta (Museum Sejarah Jakarta): Bertempat di bekas balai kota (Stadhuis), museum ini menampilkan sejarah Jakarta dari zaman prasejarah hingga saat ini.
Arsitektur bangunan mencerminkan pengaruh kolonial Belanda.
- Museum Wayang: Didedikasikan untuk tradisi wayang kulit (wayang kulit) dan wayang golek (boneka kayu), museum ini menampilkan banyak koleksi boneka tradisional Indonesia.
- Museum Seni Rupa dan Keramik: Awalnya dibangun sebagai gedung pengadilan, museum ini menampilkan beragam koleksi seni rupa dan keramik.
Alun-alun ini merupakan tujuan populer bagi penduduk lokal dan wisatawan, menawarkan gambaran sekilas tentang masa lalu kolonial Jakarta.
Pengunjung dapat menjelajahi museum, menikmati pertunjukan jalanan, dan merasakan suasana Kota Tua yang semarak.**