PAGARALAMPOS.COM - Pada Selasa (5/3), acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 dengan tema "Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas" resmi dibuka.
Kegiatan ini menjadi sorotan karena melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai penyelenggara, menampilkan inovasi produk dari berbagai sektor sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Gernas BBI: Kunci Kemandirian Bangsa
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyoroti pentingnya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai inisiatif kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa.
BACA JUGA:Camilan Buah Sehat! Berlimpah Nutrisi dan Gizi Baik. Inilah Manfaat Buah Kelengkeng Bagi Kesehatan
Keberhasilan Gernas BBI diakui memiliki dampak positif, termasuk peningkatan lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja, dan multiplier effect di berbagai sektor yang secara signifikan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam Media Briefing pada Senin (4/3), Suharti menjelaskan upaya Kemendikbudristek dalam mensukseskan Gernas BBI.
Satuan pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), didorong untuk mengembangkan produk menjadi Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi (UMKM).
Perguruan Tinggi juga diajak untuk menghasilkan produk substitusi impor, menguatkan pondasi industri dalam negeri.
Sinergi Kementerian dan Inovasi Produk
Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), menekankan pentingnya inovasi dan pemanfaatan produk lokal oleh seluruh Kementerian/Lembaga.
Dalam upayanya meningkatkan belanja Produk Dalam Negeri (PDN), Luhut mencatat peningkatan signifikan dari Rp 749,5 triliun pada 2022 menjadi Rp 1.349,8 triliun pada 2023.
Ia memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencatatkan kenaikan realisasi belanja PDN sekitar Rp 482 triliun.
BACA JUGA:Kejari Bongkar Mafia Tanah di Pagar Alam, Tersangka 3 ASN BPN