Larangan ini diyakini memiliki makna mendalam, sebagai cara untuk memutuskan asosiasi orang Jawa dengan pakaian berwarna hijau yang pada masa itu identik dengan kekuasaan Belanda.
BACA JUGA:Menawan Bak Orang Eropa, Inilah 3 Suku di Indonesia yang Bermata Biru!
BACA JUGA:Terbukti Membayar! Inilah 6 Situs Web Penghasil Saldo DANA yang Wajib Kamu Coba
Namun, di balik larangan tersebut tersembunyi pula kekuatan simbolis yang menghubungkan manusia dengan alam dan budaya lokal mereka.
Meskipun begitu, kepercayaan akan keberadaan Nyi Roro Kidul tetaplah kuat di hati banyak orang.
Walaupun mungkin secara logika sulit dipahami, namun tak dapat dipungkiri bahwa sosok tersebut telah menjadi bagian integral dari warisan budaya dan spiritualitas Jawa.
Ratu Kidul dan Roro Kidul, dalam berbagai namanya, tetap menjadi salah satu sosok gaib yang paling terkenal dalam cerita-cerita lokal di Yogyakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA:Terbukti Membayar! Inilah 6 Situs Web Penghasil Saldo DANA yang Wajib Kamu Coba
BACA JUGA:Ulasan dan Spesifikasi Infinix Hot 40 Pro Terkini, Dibanderol Dengan Harga 1 Jutaan Loh!
Kehadirannya, meskipun mungkin tak terlihat secara fisik, tetaplah menjadi kekuatan yang melintasi batas antara dunia manusia dan alam gaib, mengajak kita untuk merenung dan menghormati warisan spiritual yang kaya akan cerita dan makna.
Bagi banyak orang, takhayul atau tidak, rasa takut akan munculnya sosok tersebut di tempat-tempat seperti Cepuri tetaplah nyata, menjadi sisa-sisa dari cerita-cerita yang telah menghiasi warisan budaya mereka selama berabad-abad.*
Artikel ini telah tayang dilaman jateng.akurat.co dengan judul: Mengungkap Keajaiban dan Misteri Cepuri: Petilasan Pertemuan Raja dan Nyi Roro Kidul di Pantai Parangkusumo