FSGI Menolak Anggaran Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Mengapa?

Selasa 05-03-2024,01:55 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan, menolak anggaran untuk program makan siang gratis jika bersumber dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Keputusan ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang pendanaan program ini dan mengapa FSGI menilai bahwa menggunakan dana BOS untuk tujuan ini tidaklah tepat.

Pernyataan FSGI ini mengikuti usulan dari Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) paslon 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Salah satu usulan yang menarik perhatian adalah dari Ketua TKD DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, yang mengusulkan agar pendanaan program tersebut menggunakan dana BOS spesifik atau afirmatif.

BACA JUGA:Makam Sunan Gunung Jati, Bukti Jejak Islam di Tanah Jawa, Sekarang Jadi Wisata Budaya

Dia mengklaim bahwa dengan skema ini, pemantauan anggaran akan lebih jelas dan tertib serta dapat langsung dicairkan ke rekening sekolah terkait.

Namun, FSGI menilai bahwa penggunaan dana BOS untuk makan siang gratis adalah langkah yang tidak tepat dan tidak mendukung prinsip layanan pendidikan yang adil dan berkualitas.

Mereka berpendapat bahwa anggaran BOS seharusnya digunakan untuk tujuan-tujuan lain yang lebih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Salah satu alasan utama penolakan FSGI terhadap penggunaan dana BOS untuk makan siang gratis adalah karena tidak semua sekolah mendapatkan BOS afirmasi.

BACA JUGA:Siapa Jayabaya, Sosok Pemberi Peringatan Kiamat Telah Dekat, Sekaramg Ramalannya Ada Yang Terbukti

BOS afirmasi hanya diberikan pada sekolah-sekolah tertentu, terutama yang berada di daerah-daerah tertinggal.

Besarannya pun tidak selalu mencukupi untuk membiayai program makan siang gratis setiap hari selama satu tahun.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sekolah yang tidak mendapatkan BOS afirmasi akan membiayai program tersebut.

Selain itu, FSGI juga menyoroti fakta bahwa dana BOS reguler pun masih minim, dan bergantung pada jumlah peserta didik.

BACA JUGA:Ledakan di Mako Brimob Surabaya, 10 Anggota Gegana Terluka, Cek Lengkapnya Disini!

Kategori :