Tak heran jika kualitas film Indonesia ini begitu matang ketika rilis pada akhir tahun kemarin.
Sutradara film Autobiography Makbul Mubarak sempat menuturkan, jika pemilihan judul cerita tentunya tidak asal-asalan.
Uniknya, sejumlah inspirasi yang ia tuangkan berangkat dari hubungan personalnya dengan sang ayah ketika kanak-kanak. Sehingga penggambarannya benar-benar dari hati.
BACA JUGA:Kasdam II/Sriwijaya Tinjau Langsung TMMD ke-119 di Muko Muko
Menariknya, proses pendanaan pokok cerita Autobiography berasal dari Locarno Film Festival mencapai Rp 734 juta.
Selain itu, Autobiography juga memperoleh dukungan dari sejumlah program di berbagai negara.
Seperti Negara Singapura, Polandia, Filipina, Jepang, Thailand, Perancis dan Jerman.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI turut memberi bantuan dana promosi senilai Rp 1,5 miliar.
BACA JUGA:Tahun 2024, Pemkot Pagaralam Ajukan Kebutuhan 900 Pegawai ASN dan PPPK
Selain sebagai dukungan pemasaran film, dana tersebut juga bentuk upaya Pemulihan Ekonomi Nasional pasca pandemi.
Proses Produksi Film yang Cukup Panjang
Performa sinopsis film Autobiography yang menakjubkan, tak lepas dari proses syuting penuh perjuangan.
Kabarnya, syuting film ini berlangsung selama kurang lebih 40 hari. Mulai dari tanggal 25 Mei sampai 1 Juli tahun 2021 lalu.
BACA JUGA:Satgas Pamtas RI-PNG 2024-2025, Yonif 144/JY Dibekali Penataran Pertanian
Melakukan proses syuting di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19 tentu bukan hal mudah.
Semua kru dan pemain harus melakukan uji usap setiap saat untuk memastikan kesehatannya.