PAGARALAMPOS.COM - Empat Lawang, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, menyimpan jejak sejarah yang kaya dan menarik.
Nama "Empat Lawang" sendiri mengandung makna mendalam, merujuk pada empat pendekar atau pahlawan yang memimpin daerah ini di masa lalu: Ki Ageng Tebing Tinggi, Ki Ageng Pendopo, Ki Ageng Ulu Musi, dan Ki Ageng Lematang.
Peran mereka sangat penting dalam membela dan mengembangkan wilayah Empat Lawang dari serangan musuh dan pengaruh asing.
BACA JUGA:Sejarah Empat Lawang, Begini Asal Usul Nama Kabupaten yang Diyakini Terbentuk dari Empat Pendekar
Pusaka Peradaban yang Mengagumkan
Empat Lawang bukanlah sekadar nama tanpa makna. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam awal, wilayah ini menjadi pusat peradaban yang makmur.
Di sini, dinasti-dinasti dan kerajaan-kerajaan besar seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Palembang, Pagaruyung, dan Banten pernah berkuasa.
Tak heran jika banyak candi dan situs sejarah penting tersebar di wilayah ini, termasuk Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, Candi Muara Enim, dan Situs Bukit Siguntang yang menjadi saksi bisu masa lalu gemilang Empat Lawang.
BACA JUGA:Misteri di Balik Pesona Alam Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Indonesia! No 3 Menyimpa Harta Karun
Jejak Penjajahan dan Perjuangan
Era penjajahan Belanda menghadirkan tantangan baru bagi Empat Lawang.
Ibukota saat itu, Tebing Tinggi, bahkan diusulkan menjadi ibu kota keresidenan Sumatera Selatan karena posisinya yang strategis.
Namun, rencana itu pupus karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu Sumatera.
Tak menyerah, di masa penjajahan Jepang, Tebing Tinggi tetap menjadi pusat kewedanaan dan setelah kemerdekaan, berkembang menjadi ibu kota Kabupaten Empat Lawang yang kita kenal saat ini.
BACA JUGA:Misteri Batu Megalitikum Lahat, Benarkah Karya Manusia Prasejarah Atau Kutukan Si Pahit Lidah?