PAGARALAMPOS.COM - Empat Lawang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sejarah yang panjang dan menarik.
Nama Empat Lawang berasal dari kata Empat Lawangan, yang berarti empat pendekar atau pahlawan yang pernah memimpin daerah ini pada masa lalu.
Mereka adalah Ki Ageng Tebing Tinggi, Ki Ageng Pendopo, Ki Ageng Ulu Musi, dan Ki Ageng Lematang.
Keempat pendekar ini memiliki peran penting dalam membela dan mengembangkan wilayah Empat Lawang, baik dari serangan musuh maupun dari pengaruh asing.
BACA JUGA:Arti Nama 'Tanjung Sakti' di Kabupaten Lahat, Begini Sejarahnya Dari Abad ke-17 Hingga Era Modern
Empat Lawang merupakan pusat peradaban yang makmur pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam awal.
Banyak dinasti dan kerajaan yang mendominasi wilayah ini, seperti Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Palembang, Kerajaan Pagaruyung, dan Kerajaan Banten.
Empat Lawang juga menjadi tempat berdirinya beberapa candi dan situs sejarah yang penting, seperti Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, Candi Muara Enim, dan Situs Bukit Siguntang.
Pada masa penjajahan Belanda, Tebing Tinggi yang merupakan ibu kota Empat Lawang sekarang, pernah diusulkan menjadi ibu kota keresidenan Sumatera Selatan karena letaknya yang strategis.
Namun, rencana itu batal karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu Sumatera.
Pada masa penjajahan Jepang, Tebing Tinggi berganti nama menjadi wilayah kewedanaan dan akhirnya pada masa kemerdekaan menjadi bagian dari wilayah sekaligus ibu kota bagi Kabupaten Empat Lawang.
Empat Lawang resmi menjadi kabupaten pada tahun 2007, setelah sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Lahat. Kabupaten ini memiliki 10 kecamatan, 9 kelurahan, dan 147 desa.
Empat Lawang memiliki potensi alam yang melimpah, seperti pertanian, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata.
BACA JUGA:Misteri di Balik Pesona Alam Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Indonesia! No 3 Menyimpa Harta Karun