Salah satu legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang Si Pahit Lidah, seorang tokoh yang dianggap sebagai leluhur atau raja dari masyarakat Pasemah.
Diceritakan bahwa Si Pahit Lidah memiliki kekuatan gaib yang luar biasa, mampu mengubah batu menjadi berbagai bentuk sesuai keinginannya, serta mengutuk orang-orang yang tidak mematuhi atau menghormatinya.
Salah satu kutukan terkenalnya adalah mengubah seorang wanita menjadi batu karena menolak cintanya.
Hingga kini, kutukan Si Pahit Lidah masih diyakini oleh masyarakat setempat, menjadikan penghormatan terhadap situs megalitikum sebagai suatu keharusan.
BACA JUGA:Telah ada Sejak Zaman Prasejarah, Ternyata Begini Sejarah Tradisi Kanibalisme Suku yang Ada di Papua
Situs-situs megalitikum di Lahat adalah bagian dari warisan budaya yang berharga dan harus dilestarikan dengan baik.
Mereka tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu manusia, tetapi juga menyimpan nilai-nilai spiritual dan simbolik yang penting bagi masyarakat Pasemah.
Melalui pemeliharaan dan pengembangan yang tepat, situs-situs ini dapat terus menjadi pusat penelitian, edukasi, dan pariwisata yang mengagumkan, serta memperkuat identitas budaya lokal yang kaya akan sejarah dan kepercayaan.
Sehingga, keberadaan situs megalitikum di Lahat tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.***