PAGARALAMPOA.COM - Puskesmas Pengandonan, Kecamatan Pagaralam Utara, tengah gencar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, terutama dalam menghadapi ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).
Musim penghujan seperti sekarang ini menjadi momen kritis karena meningkatkan risiko penularan DBD di Kota Pagaralam.
Untuk mengatasi hal ini, Kepala Puskesmas Pengandonan, Ryanti Zulhita SST, menekankan pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masyarakat. Salah satu faktor utama penyebaran DBD adalah tempat-tempat penampungan air yang menjadi sarang bagi nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus, vektor penyakit DBD.
BACA JUGA:Lancar dan Transparan, KPU Kota Pagaralam Serahkan Hasil Rekapitulasi Suara ke KPU Provinsi Sumsel
BACA JUGA:3 Parpol Raih Suara Tertinggi dalam Pemilu Kota Pagaralam 2024, Ini Nama Partainya!
Ryanti Zulhita SST menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam hal penanganan air bekas dan genangan air, merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko penularan DBD.
"PHBS menjadi salah satu antisipasi agar tubuh kita tetap sehat," ujarnya. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Dalam kondisi musim penghujan, dimana genangan air dan kelembaban tinggi menjadi kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk, risiko penularan DBD meningkat.
BACA JUGA:Tampil Cantik Menggemaskan! Yuk Cobain 6 Model Rambut Anak Perempuan yang Lagi Hits 2024
Ryanti Zulhita SST menambahkan, "Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa." Gejala DBD yang perlu diwaspadai antara lain demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, serta manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.
Kondisi ini dapat berujung pada kritis jika tidak ditangani dengan cepat. Ryanti Zulhita SST menegaskan, "Mari cegah Demam Berdarah dengan selalu menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan yang bebas dari sarang nyamuk agar dapat terhindar dari penularan DBD." Dalam menghadapi ancaman DBD, peran aktif masyarakat sangatlah penting.
BACA JUGA:Bukti Keberadaan Sriwijaya, Inilah Daftar 10 Peninggalan Kuno Yang Masih Dijaga Hingga Saat Ini!
BACA JUGA:Pangdam II/Swj: Terlibat Judi Online, Prajurit Diproses Hukum
Selain menjaga kebersihan lingkungan, penting juga untuk melakukan tindakan preventif seperti menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh secara menyeluruh, dan menghindari aktivitas di tempat-tempat yang rentan menjadi sarang nyamuk. Tidak hanya itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk secara bersama-sama juga menjadi kunci dalam mengurangi penyebaran DBD.