Salah satu suku di Papua yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu yang terletak di sebelah Timur Laut Merauke. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Muyu.
Nama Mutu ini diperkirakan berasal dari kata “ok Mui” sebagai salah satu cara bagi masyarakat setempat untuk mengucapkan Sungai Mui.
Mereka biasanya menyampaikan kata tersebut ke orang Belanda. Mata pencaharian Suku Muyu ini biasanya adalah berburu, menangkap ikan, mengolah sagu, dan juga beternak abai ataupun anjing.
BACA JUGA:Didukung Android 12, Inilah 4 Pilihan HP Infinix Dengan Kualitas Kamera Terbaik di Tahun 2024
Namun sayangnya, mereka tinggal di wilayah yang kurang subur. Sehingga mereka seringkali kekurangan bahan makanan dan menyebabkan tingkat kematian penduduk Suku Muyu yang cukup tinggi.
Suku yang satu ini mempunyai pemimpin tinggi yang merupakan ketua dalam kehidupan dan juga kepercayaan religiusnya.
Di bawahnya, terdapat orang-orang yang berwibawa dan umumnya disebut dengan Tomkot, Keyepak, atau Bigman.
5. Suku Bauzi
Suku yang satu ini termasuk salah satu dari 14 suku terasing yang ada di Papua.
BACA JUGA:5 Model Rambut Pria Korea yang Trendi dan Berbeda di Tahun 2023
BACA JUGA:Gulai Ikan Patin, Kuliner Khas Suku Besemah, Ada Sejak Zaman Lampau!
Dinyatakan begitu karena Suku Bauzi memang menempati wilayah terisolir, pakaian laki-laki hanya berupa cawat dari selembar daun ataupun kulit pohon yang dikeringkan dan kemudian diikat pada ujung kelamin.
Untuk para perempuan, mereka akan menggunakan selembar daun ataupun kulit kayu yang dikeringkan dan diikatkan di pinggang mereka.
Kehidupan orang-orang Suku Bauzi ini dapat dikatakan masih sangat primitif karena masih mengandalkan berburu dan nomaden.
Ketika menyambut tamu, para laki-laki dewasa akan menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu kasuari dan melumuri tubuh dengan sagu.