Sasi adalah kayu yang menjadi objek utama dalam proses ritual ini.
BACA JUGA:Mengungkap Makna Tari Gubang dalam Budaya Suku Melayu Asahan: Kenapa Ini Sangat Berarti?
Pada ritual ini, kayu sasi akan ditanam selama kurang lebih 40 hari setelah ada orang yang meninggal.
Kemudian, kayu tersebut akan dicabut ketika telah mencapai hari ke-1.000 setelah penanamannya.
Ritual ini memiliki makna dan filosofi tersendiri, yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada arwah orang yang meninggal, sekaligus sebagai simbol bahwa orang yang meninggal telah kembali ke alam semesta.
Wor
Wor adalah ritual yang dilakukan oleh suku Biak untuk memohon dan meminta perlindungan kepada penguasa alam semesta sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Biak.
BACA JUGA:Keunikan 6 Rumah Adat Indonesia: Jelajahi Warisan Budaya yang Memikat
Ritual ini juga dipercaya mampu melindungi seseorang dalam setiap peralihan siklus hidupnya.
Pada ritual ini, orang Biak akan melakukan berbagai kegiatan, seperti menyembelih hewan, menari, bernyanyi, dan berdoa.
Ritual Wor ini menunjukkan bentuk kepercayaan, kesyukuran, dan harapan yang dimiliki oleh masyarakat Biak.
Kematian Suku Asmat
Kematian suku Asmat adalah ritual yang dilakukan oleh suku Asmat yang terkenal dengan seni ukir kayunya.
BACA JUGA:Menelusuri 6 Rumah Adat Menarik di Indonesia: Kekayaan Budaya dari Berbagai Daerah
Pada ritual ini, orang Asmat akan mengubur jenazah orang yang meninggal dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada status sosial dan jenis kelaminnya.
Ada yang dikubur di dalam rumah, ada yang dikubur di luar rumah, ada yang dikubur di atas pohon, dan ada yang dikubur di dalam perahu.