BACA JUGA:Beda Dari 3 Pendekar, Inilah Sosok yang Paling Sakti di Tanah Jawa
Ia memerintah dari tahun 1521 hingga 1546. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya.
Ia berhasil menaklukkan berbagai kerajaan besar di Jawa, seperti Madura, Blambangan, Mataram, dan Pajang.
Ia juga mengirimkan pasukan untuk merebut Sunda Kelapa, pelabuhan utama di Jawa Barat, dari tangan kerajaan Sunda.
Ia dibantu oleh Fatahillah, seorang panglima perang yang handal.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Antara Suku Papua dan Kalimantan
Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa dan mengganti namanya menjadi Jayakarta, yang artinya kota kemenangan.
Runtuhnya
Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan runtuh setelah Sultan Trenggana wafat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Sengketa kekuasaan. Raden Patah memiliki banyak anak laki-laki, tetapi berasal dari ibu yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan persaingan dan konflik di antara mereka.
Hal ini bertambah rumit setelah Pati Unus meninggal tanpa memiliki keturunan laki-laki.
BACA JUGA:Ternyata Inilah Alasan Mundurnya Kerajaan Sriwijaya di Abad ke-11, Yuk Cari Tahu Alasannya!
Tahta kerajaan Demak kemudian diperebutkan oleh dua putra Raden Patah yang lain, yaitu Pangeran Surowiyoto (Sekar Seda Lepen) dan Sultan Trenggana.
Pangeran Surowiyoto adalah putra tertua dari Raden Patah, tetapi ia lahir dari istri ketiga. Sultan Trenggana adalah putra yang lebih muda, tetapi ia lahir dari istri pertama.