Mengalenal 4 Senjata Tradisional di Sumsel, Tercipta Dari Akulturasi Budaya

Jumat 23-02-2024,21:42 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Diketahui bahwa panjang dari tombak  ini berkisar di sekitar 180 cm.

BACA JUGA:Mengungkap Kejayaan Kerajaan Sriwijiaya, Inilah 10 Bukti Jejak Sejarah di Nusantara

Dengan Bentuk dan Panjangnya tersebut senjata ini menjadi senjata utama prajurit Sriwijaya untuk berperang.

Dalam ajang-ajang besar, Tombak Trisula  ini sering dijadikan Icon sebagai Senjata Tradisional Khas Sumatera Selatan.

Hal ini pun juga dijadikan sebagai icon sumatera selatan di kancah Nasional.

Menurut Penelitian arkeologi para ahli sejarah, menyimpulkan bahwa masyarakat Sumatera Selatan mulai mengenal Trisula setelah budaya Hindu Siwa masuk ke Indonesia.

BACA JUGA:Dibalik Legenda Kesaktian Si Pahit Lidah, Ada Sosok Bidadari Jelita, Siapa Dia

Kerajaan Sriwijaya yang pada jaman dahulu menguasai jalur perdagangan di Asia Tenggara memungkinkan terjadinya akulturasi budaya antara masyarakat pribumi dengan para pedagang Hindu yang mengajarkan agamanya.

2. Kudok

Kudok merupakan Jenis Senjata lainnya yang masih digunakan oleh masyarakatnya dari dulu hingga sekarang.

Senjata Tradisonal Khas Sumatera Selatan  yang satu ini masih eksis digunakan dan dibawa oleh para kaum laki-laki.

Bentuk dari Kudok ini sendiri termasuk sebuah Pisau yang berukuran kecil hingga sedang. Bilah senjata ini ditempa dari bahan logam bermutu tinggi, dengan gagang serta sarungnya terbuat dari kayu jati.

BACA JUGA:10 Budaya Di Dunia Ini Unik Banget! Yuk Jelajahi Tradisi Paling Beda Yang Jarang Diketahui Ini

Senjata ini hingga sekarang masih terus dibawa oleh para kaum laki-laki atau bujangan.

Tujuannya tak lain sebagai alat pertahanan diri saat berpergian atau saat berangkat ke kebun.

Kebiasaan membawa Kudok hingga saat ini, masih ada khususnya pada adat budaya masyarakat Suku Pasemah Seperti Pagar Alam, Lahat, dan Empat Lawang .

Kategori :