Sementara dari sisi penjual menyebut kenaikan harga beras lokal disebabkan oleh penetapan harga tinggi dari agen dan pabrik penggilingan beras.
Mereka menyatakan modal pembelian beras lokal memang sudah tinggi.
Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, termasuk beras, sangat mengkhawatirkan masyarakat Pagar Alam.
Mayoritas penduduk di sini adalah petani dan memiliki penghasilan rendah.
BACA JUGA:Berikan Apresiasi Nasabah, BSB Gelar Undian Pesirah
Mereka merasa tekanan ekonomi semakin bertambah, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, di mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat.
Sukur, seorang pengamat ekonomi, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Dia mengatakan tanpa tindakan cepat dari pemerintah untuk menstabilkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya, dampak negatifnya bisa sangat luas.
“Salahsatunya peningkatan tingkat kemiskinan, putus sekolah, dan bahkan peningkatan angka kriminalitas sebagai efek domino dari kondisi ekonomi yang sulit,” pungkasnya.*