Dengan bimbingan Lohgawe, Ken Arok diangkat sebagai pengawal Tunggul Ametung di Kadipaten Tumapel, sebuah wilayah bawahan Kerajaan Kadiri.
Ambisinya yang tumbuh untuk merebut Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, membawa ke jalur yang tak terduga.
BACA JUGA:Pendaki Wajib Tahu! Inilah 4 Fakta Penting Wajib Diketahui Ketika Ingin Mendaki Gunung Cikuray
Intrik dan Pembunuhan
Peristiwa yang mengubah sejarah dimulai ketika Ken Arok memutuskan untuk membunuh Tunggul Ametung.
Untuk mendapatkan senjata yang kuat, ia meminta bantuan Mpu Gandring, seorang ahli pembuat pusaka.
Namun, ketidaksabaran Ken Arok membuatnya merebut keris yang belum sempurna, mengakibatkan kematian Mpu Gandring yang mengutuk keris tersebut.
Dengan strategi liciknya, Ken Arok membuat orang percaya bahwa keris itu milik Kebo Hijo, rekannya, yang kemudian dihukum mati.
Dengan tangan yang bersih, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan memproklamirkan dirinya sebagai Akuwu Tumapel, menikahi Ken Dedes.
BACA JUGA:Sumber Nah Wisata Alam Tersembunyi di Lumajang, Keindahan Seperti Bali di Timur Jawa
Pemberontakan dan Kemerdekaan
Tahun 1221 menjadi penanda penting dalam sejarah Ken Arok ketika ia memberontak melawan Kerajaan Kadiri.
Para brahmana yang berpindah ke Tumapel meminta perlindungan dari serangan Kertajaya, memberikan kesempatan bagi Ken Arok untuk memperkuat posisinya.
Dengan dukungan para brahmana, Ken Arok memproklamirkan Tumapel sebagai kerajaan merdeka.
BACA JUGA:Sumber Nah Wisata Alam Tersembunyi di Lumajang, Keindahan Seperti Bali di Timur Jawa