Jejak Perjalanan Suku Guci, Migrasi Nenek Moyang dari Luhak Kubuang Tigo Baleh

Senin 19-02-2024,23:07 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

Suku Guci memiliki populasi yang cukup banyak dan tersebar hampir merata di wilayah Minangkabau. 

Mereka dapat ditemukan di beberapa kabupaten seperti Agam, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Solok, dan Pesisir Selatan.

Di nagari Kapau, kabupaten Agam, terdapat suku Guci Pili VI (enam) Induk yang berasal dari Pariangan Padang Panjang di bawah pimpinan Datuk Tandilangik. 

Di berbagai daerah, Suku Guci bergabung dengan suku-suku lain. 

BACA JUGA:Keberagaman Suku di Provinsi Sumatera Selatan, Mari Kita Menelusuri Jejak Budaya yang Kaya

Contohnya, di Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan, mereka berhubungan dengan suku Tanjung, sementara di Pauh, Padang, mereka berhubungan dengan Suku Melayu.

Suku Guci Piliang

Di Kecamatan Empat Koto, Agam, terdapat juga suku Guci yang dikenal sebagai suku Guci Piliang. 

Mereka merapat ke Suku Piliang, seperti yang terjadi di Nagari Kuraitaji Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman & Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. 

Di tempat ini, Suku Guci merupakan kelompok masyarakat yang berasal dari suku Piliang, menetap di Nagari Kuraitaji karena di sana tidak ada suku Piliang.

BACA JUGA:Ini Asal-Usul dan Kekayaan Budaya Suku Sikumbang di Minangkabau, Diantaranya Miliki Bela Diri ini!

Warisan Budaya dan Identitas

Melalui perjalanan sejarah dan interaksi dengan berbagai suku, Suku Guci telah menjadi bagian integral dari kaya budaya Minangkabau. 

Warisan mereka tidak hanya tercermin dalam karya seni tembikar atau perdagangan guci, tetapi juga dalam cara hidup, tradisi, dan identitas yang mereka anut.

Dengan demikian, Suku Guci menjadi salah satu pewaris dan pengawal keberagaman budaya yang memperkaya dan memperkuat jati diri masyarakat Minangkabau secara keseluruhan. 

Dengan memahami sejarah dan warisan mereka, kita dapat lebih menghargai dan merayakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.***

Kategori :