Tradisi Pernikahan Sedarah, Perspektif Suku Polahi dan Tantangan Masyarakat Luas di Indonesia

Sabtu 17-02-2024,06:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

BACA JUGA:Melihat Lebih Dalam 5 Tradisi dan Adat Istiadat Suku Asli Di Sumatera Selatan!

Mereka juga memiliki sistem sosial yang erat dan solidaritas yang tinggi. 

Mereka menganggap orang-orang di luar suku Polahi sebagai penindas dan penjajah, sehingga mereka jarang berinteraksi dengan mereka. 

Mereka juga memiliki sikap anti penjajah yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Apa itu Tradisi Pernikahan Sedarah?

Salah satu tradisi yang paling menonjol dan kontroversial dari suku Polahi adalah tradisi pernikahan sedarah. 

BACA JUGA:Perjalanan Suku Sikumbang, Dari Sejarah Kuno hingga Warisan Budaya yang Diwariskan

Dalam tradisi ini, anak laki-laki diizinkan melakukan tindakan intim dengan ibu kandung mereka sebagai bagian dari ritual untuk mempertahankan keturunan. 

Selain itu, poligami juga diterima di suku ini, dan para pria suku Polahi tidak keberatan untuk menikahi lebih dari satu wanita. 

Sistem poligami yang unik ini seringkali berhubungan dengan pernikahan sedarah di suku Polahi, seperti menikahi dua saudara kandung sekaligus dan sebagainya.

Tradisi pernikahan sedarah di suku Polahi memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kuat. 

BACA JUGA:Ini Asal-Usul dan Kekayaan Budaya Suku Sikumbang di Minangkabau, Diantaranya Miliki Bela Diri ini!

Menurut kepercayaan suku Polahi, nenek moyang mereka adalah pasangan suami istri yang merupakan saudara kandung. 

Mereka melarikan diri dari penjajahan Belanda dan bersembunyi di hutan. Di sana, mereka memiliki banyak anak yang kemudian menjadi cikal bakal suku Polahi. 

Oleh karena itu, suku Polahi menganggap pernikahan sedarah sebagai cara untuk menghormati nenek moyang mereka dan mempertahankan garis keturunan mereka.

Tradisi pernikahan sedarah di suku Polahi juga memiliki makna simbolis dan spiritual. 

Kategori :