Seorang perwira Belanda sedang berburu rusa di Pegunungan Leuser pada masa kolonial dan secara tidak sengaja menembak perburuannya partner di puncak Loser.
Para kuli yang mendampingi rombongan menggunakan kata Gayo, los, yang berarti "mati" inilah mengapa diberi nama Gunung Loser yang kemudian menjadi Gunung Leuser.
BACA JUGA:6 Wisata Andalan di Trenggalek 2024, Menawarkan Keindahan yang Membuat Terpesona
BACA JUGA:Bandung Miliki Wisata yang Sangat Beragam, Inilah Destinasinya!
Namun bagaimana Leuser mendapatkan nama yang sangat erat hubungannya itu masih belum jelas.
2. Kawasan Gunung Leuser Tidak Dihuni Manusia
Taman Nasional di kawasan ini sama sekali tidak dihuni manusia dan dianggap sebagai kawasan hutan belantara terluas dan jalur hutan belantara terpanjang di Asia Tenggara.
Disebutkan juga bahwa hanya sedikit pendaki yang berusaha mencapai puncak sebenarnya sebagaimana dibuktikan dengan jalur yang buruk.
BACA JUGA:Inilah 5 Tempat Wisata Aneh di Indonesia, Punya Nama-nama Unik yang Menarik Perhatian
BACA JUGA:Habiskan Masa Liburmu di Wisata Alam Gunung Gupak Magelang yang Miliki Keindahan Menakjubkan
3. Gunung Leuser Memiliki 3 Puncak
Terdapat tiga puncak utama di Pegunungan Leuser yang menarik bagi para trekker yaitu Gunung ‘Tanpa Nama’, Loser dan Leuser.
Seringkali ada anggapan yang keliru bahwa puncak tertinggi di Pegunungan Leuser adalah Gunung Leuser, padahal sebenarnya itu adalah Gunung ‘Tanpa Nama’.
Gunung Leuser merupakan puncak terendah dari ketiga puncak tersebut.
BAKOSURTANAL, Badan Survei dan Pemetaan Indonesia, mencantumkan nama serta lokasi Loser dan Leuser pada peta topografinya.
BACA JUGA: Cuma 1 Jam dari Jakarta, Camping Seru di Taman Wisata Alam Gunung Pancar Cocok Untuk Keluarga!