BACA JUGA:Menjelajahi Kekayaan Sejarah Lampung: Menelisik 7 Peninggalan Bersejarah yang Memikat
Tidak hilang ditelan zaman akibat percampuran dengan bahasa lainnya seperti bahasa Suku Palembang dn Suku lain di Sumsel.
Bahasa Besemah atau 'Base Besemah' semakin hari semakin sedikit dituturkan oeh masyarakat Besemah khusunya masyarakat Pagaralam.
Masyarakat besemah kota Pagaralam yang mendiami kaki Gunung Dempo ini, jika tidak menjaga Base besemah lambat laun akan hilang.
Bahasa bahasa yang jumlah penuturnya sedikit dikuasi orang atau kurang dapat dikategorikan sebagai bahasa yang memasuki ambang proses kepunahan.
BACA JUGA:Menjelajahi Kekayaan Sejarah Lampung: Menelisik 7 Peninggalan Bersejarah yang Memikat
Atau berpotensi terancam punah salah satunya yakni Bahasa Besemah yang meruapkan Bahasa asli masyarakat Kota Pagaralam.
Sebagai upaya mengantisipasi hilangnya Bahasa Besemah Walikota Pagaralam menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam.
Untuk memasukkan Base Besemah dalam pelajaran sehari-hari disekoah atau muatan lokal (mulok) di tingkat SD dan SMP.
buku bahasa besemah-pidi-pagaralampos.com
Untuk itu, Pemerintah derah telah melakukan Pilot Project Mulok Base Besemah di tingkat SD dan MI di Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Peradaban Suku Jawa: Sejarah, Asal-usul, dan Tradisi yang Menghiasi Tanah Jawa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam berharap, Mulok Base Besemah ini wajib dipelajari siswa siswi di sekolah.
Hal ini juga didukung serius Walikota Pagaralam dengan mengeluarkan instruksi Walikota yang dituangkan dalam Peraturan Walikota No 39 Tahun 2021 dan Keputusan Walikota nomor 202 tahun 2021.
Sebagai upaya menjaga kelestarian Bahasa Besemah sebagai bahasa daerah asli kota Pagaralam.
Siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan base Besemah ini jika bukan kita sendiri, dengan diwajibkanya sekolah untuk membuka pelajaran base Besemah ini.