Proposal ini muncul setelah otorisasi terbaru Departemen Pertahanan AS atas penjualan jet tempur F-35 dan peralatan terkait ke Yunani senilai US$8,6 miliar.
BACA JUGA:Datang ke Kuburan, Solusi Gus Baha untuk Mengatasi Masalah Hidup
Menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pentagon, kesepakatan ini dapat melibatkan pengadaan hingga 40 pesawat tempur, 42 mesin, sistem panduan, suku cadang, dan peralatan tambahan lainnya.
Dengan jaminan bahwa transaksi tersebut tidak akan melemahkan kesiapan militer AS atau atau mengganggu keseimbangan militer regional, meski di satu sisi keputusan penjualan F-35A ke Yunani membuat Turki meradang.
Selain rencana penjualan jet tempur F-35, Amerika Serikat bermaksud untuk memberi hibah Yunani dua pesawat angkut C-130H.
Juga sepuluh mesin untuk pesawat intai P-3 Orion, dan 60 unit ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) M2A2 Bradley dan empat frigat LCS dari kelebihan barang pertahanannya.
BACA JUGA:Wisata Temanggung Terbaik! 10 Wisata Cocok Untuk Healing dengan Pemandangan Alam yang Memukau
Meskipun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menyatakan bahwa perlengkapan pertahanan ini akan diberikan tanpa biaya.
Media Yunani berspekulasi bahwa langkah ini mungkin bertujuan untuk menekan pemerintah Yunani agar mentransfer senjata buatan Rusia ke Ukraina.
Selain beberapa alutsista hanud, Yunani diketahui juga merupakan operator empat unit Zubr class, yakni hovercraft terbesar di dunia buatan Soviet yang mampu membawa tiga unit MBT dalam sekali berlayar. (*)