Hutan Mati merupakan kawasan sabana yang memiliki pepohonan mati. Hal ini ditunjukan dengan adanya batang – batang pohong yang sudah kering dan tidak berdaun lagi.
Keunikan dari Hutan Mati ini menawarkan suasana yang nampak berbeda dari pemandangan gunung lainnya dan jauh lebuh eksotis.
Dan Hutan Mati Gunung Papandayan mempunyai sejarah tersendiri.
BACA JUGA:4 Cerita Mistis di Gunung Papandayan yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
BACA JUGA:Kinerja Optimal dan Harga Terjangkau, Teryata Seperti ini Keunggulan Acer Aspire 3 Slim (A314-36M)
Sejarah Hutan Mati ini menyatakan bahwa terbentuknya hutan ini karena adanya letusan Gunung Papandayan yang begitu dahsyat terjadi pada ratusan tahun silam yang menyebabkan tumbuhan habisterbakar.
Terjadinya letusan Gunung Papandayan pada tanggal 11 sampai 12 Agustus 1772 akibat dari letusan tersebut 4 desa yang terdapat disekitar gunung habis rata dengan tanah.
Dan memakan korban sekitar tiga ribu penduduk yang berala disekitar Gunung Papandayan. Bahkan hewan peliharaan ikut terkena dampak dari letusan gunung tersebut.
BACA JUGA:Lenovo ThinkPad X1 Fold, Transformasi Laptop dengan Kekuatan Intel Core i7
Kejadian ini membuat jurnalis luar negri tertarik untuk mendeskripsikan meletusnya Gunung Papandayan dan ditulis dalam bukunya yang berjudul Natural Disaster.
Hutan Mati ini terlihat sekilas serikit agak angker dan juga menyeramkan. Meskipun menyeramkannya hutan ini tersimpan keindahan pemandangan yang begitu luar biasa unik karena ratusan pohon cantigi berwarna hitam yang tumbuh diatas material lumpur dari kawah Gunung Papandayan.
Di tempat ini terdapat pula hamparan tanah pasir putih yang terhampas luas disekitarnya. Kabut tipis sering datang didaerah kawasan ini.
Bau belerang dari kawah Gunung Papandayan juga tercium dengan bercampur udara sejuk khas pegunungan.
BACA JUGA:Sudah Teruji, Inilah Merk Ban Motor yang Super Awet!
BACA JUGA:7 Mobil Harga di Bawah 100 Juta, Alternatif Selain Avanza dan Xenia, Cek Lengkapnya Disini!