Mengulik Sejarah Misteri Gunung Papandayan yang Bikin Merinding Bulu Kuduk

Selasa 16-01-2024,02:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Elis

Akhirnya pergilah Tongki ke semak-semak untuk buang air kecil. Di tempat ini Tongki justru melihat wanita berpakaian putih melayang dari satu pohon ke pohon lainnya.

Tongki yang penakut ini berteriak dan berlari menuju teman-temannya. Hal ini menjadi pembelajaran bagi para pendaki untuk tidak bercerita horor atau gaib saat sedang mendaki gunung.

BACA JUGA:Gunung Tampomas Sumedang! Legenda, Asal Usul Hingga Pesan Moral yang Tersimpan di Dalamnya

BACA JUGA:Eksplore Keindahan Wisata Majalengka yang Suguhkan Destinasi Cantik dan Mempesona

3. Hutan Mati

Hutan Mati merupakan kawasan sabana yang memiliki pepohonan mati. Hal ini ditunjukan dengan adanya batang – batang pohong yang sudah kering dan tidak berdaun lagi.

Keunikan dari Hutan Mati ini menawarkan suasana yang nampak berbeda dari pemandangan gunung lainnya dan jauh lebuh eksotis. 

Dan Hutan Mati Gunung Papandayan mempunyai sejarah tersendiri.

BACA JUGA:4 Cerita Mistis di Gunung Papandayan yang Bikin Bulu Kuduk Merinding

BACA JUGA:Kinerja Optimal dan Harga Terjangkau, Teryata Seperti ini Keunggulan Acer Aspire 3 Slim (A314-36M)

Sejarah Hutan Mati ini menyatakan bahwa terbentuknya hutan ini karena adanya letusan Gunung Papandayan yang begitu dahsyat terjadi pada ratusan tahun silam yang menyebabkan tumbuhan habisterbakar.

Terjadinya letusan Gunung Papandayan pada tanggal 11 sampai 12 Agustus 1772 akibat dari letusan tersebut 4 desa yang terdapat disekitar gunung habis rata dengan tanah.

Dan memakan korban sekitar tiga ribu penduduk yang berala disekitar Gunung Papandayan. Bahkan hewan peliharaan ikut terkena dampak dari letusan gunung tersebut.

BACA JUGA:Lenovo ThinkPad X1 Fold, Transformasi Laptop dengan Kekuatan Intel Core i7

BACA JUGA:Wajar Ada Makam Keramat, Gunung Salak Menyimpan Situs Para Eyang, Konon Jadi Petilasan Raja Pajajaran

Kejadian ini membuat jurnalis luar negri tertarik untuk mendeskripsikan meletusnya Gunung Papandayan dan ditulis dalam bukunya yang berjudul Natural Disaster.

Kategori :