PAGARALAMPOS.COM - Dengan keterbatasan peralatan tempur, maka ‘kawin silang’ antar dua jenis alutsista lazim dilakukan oleh Rusia dan Ukraina di perang yang berkepanjangan.
Namun ada yang unik dilakukan Ukraina, yakni memasangkan kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) ZU-23-2 kaliber 23 mm di ranpur APC M113.
Meski secara prinsipi sederdana, tapi jarang ada ranpur asal Barat, terlebih hasil donasi dari Belgia dipasangkan senjata berstandar Soviet oleh Ukraina.
Dikutip Armyrecognition.com, pada 6 Januari 2024, sebuah video yang dibagikan oleh NMFTE di Telegram menunjukkan ranpur M113 Ukraina dilengkapi dengan kanon otomatis laras ganda 23 mm yang biasa ditarik (towed) ZU-23-2.
BACA JUGA:AM-50 Sayyad, Senapan Sniper Hamas Mampu Lumpuhkan Ranpur Lapis Baja Ringan
ZU-23-2 adalah kanon otomatis kaliber 23 mm yang diarahkan secara manual dan dirancang untuk peran pertahanan udara dan dukungan tembakan ke permukaan (darat).
Foto : Senjata Kanon yang dimodifikasi.-Ukraina Modifikasi Ranpur APC M113 dengan Kanon ZU-23-2, Begini Penampakannya-Indomiliter.com
Sementara APC M113 dikenal karena mobilitasnya yang tinggi dan mudah dalam pengoperasian, meski M113 memiliki keterbatasan dalam perlindungan lapis baja.
Kombinasi kanon ZU-23-2 dengan APC M113 menghasilkan sistem pertahanan udara bergerak yang mampu menyerang target udara.
Seperti pesawat terbang rendah dan drone, yang juga dapat berfungsi sebagai kendaraan pendukung infanteri.
ZU-23-2, juga dikenal sebagai ZU-23 dibuat di era Soviet yang dikembangkan pada akhir 1950-an. Kanon ini dirancang untuk menyerang pesawat terbang rendah.
Termasuk helikopter dan pesawat terbang rendah, serta kendaraan lapis baja dan untuk pertahanan langsung pasukan dan lokasi strategis.
ZU-23-2 masih digunakan oleh Angkatan Darat Rusia dan lebih dari 20 negara lainnya di seluruh dunia karena efektivitas biaya dan kemudahan pengoperasiannya.
Kanon ini kerap dipasang pada truk atau kendaraan roda rantai, dan juga dapat digunakan dalam aplikasi oleh angkatan laut.