PAGARALAMPOS.COM - Di lokasi atau kompleks makam Gunung Kawi memang dibangun beberapa tempat ibadah.
Mulai dari masjid, kelenteng atau wihara.
Sehingga semua peziarah, mulai umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, biasanya menyempatkan diri untuk beribadah di tempat ibadah masing-masing itu.
Baik sebelum atau sesudah berziarah mereka biasanya akan beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
BACA JUGA:3 Misteri Gunung Kawi, Ada Jejak Sejarah Etnis Tionghoa, Yuk Simak Historinya
Pendatang Gunung Kawi juga sangat multi ras, mulai Ras Jawa, Madura, Bali, sampai keturunan China.
Malah dari dulu hingga sekarang pengunjung keturunan China ini dikenal mendominasi dalam daftar tamu pengunjung.
Sehingga orang sering menyebut bahwa Gunung Kawi adalah tempat favorit, bagi warga keturunan dan kenyataannya memang demikian.
Setiap malam Senin Pahing dan Jumat Legi selalu penuh dengan pengunjung dari warga keturunan China.
BACA JUGA:5 Kafe Hits di Pekanbaru, Nikmati Suasana Nyaman dan Harga Ramah di Kantong
BACA JUGA:Wanakula Camp Purwakarta, Tempat yang Cocok Untuk Healing dan Melepas Penat!
Malam Senin Pahing dan malam Jumat Legi dipercaya merupakan hari kelahiran dari dua tokoh di makam keramat Gunung Kawi tersebut.
Jadi kedua hari itulah yang dianggap paling penting atau paling sakral bagi pengunjung.
Meskipun demikian di hari-hari lain selain kedua hari itu pun, pengunjung tetap berdatangan ke lokasi.