PAGARALAMPOS.COM - Rencana pengadaan 12 jet tempur Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar telah ditunda oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Terlepas nanti dilanjutkan atau justru dibatalkan, nama Mirage 2000-5 tetap diperhitungkan sebagai pengisi kekosongan (gap filling) sebelum tibanya jet tempur Rafale di Indonesia pada tahun 2026.
Meski belum dipinang Indonesia, sejatinya varian upgrade Mirage 2000-5 MK2 pernah disambangi oleh Panglima TNI (saat itu) Laksamana TNI Yudo Margono pada Mei 2023.
Yang dimaksud disini adalah Mirage 2000-5 MK2 atau dikenal sebagai Mirage 2000-9 dengan kemampuan aerial refueling.
BACA JUGA:Pengadaan Jet Tempur Mirage 2000-5 Eks Qatar Tertunda, Ada Apa Ya
Mirage 2000-9 adalah bentuk perluasan kemampuan dari Mirage 2000-5, terutama pada penggunaan senjata presisi tinggi di malam hari. Mirage 2000-9 menerima komputer digital terbaru yang dikembangkan untuk jet tempur Rafale.
Foto : Panglima TNI Yudo Margono.-Mirage 2000-5 Diperhtiungkan Untuk Dipinang, Sebelum Tibanya Pesanan Jet Tempur Rafale pada 2026-Indomiliter.com
Berikut sistem senjata dan avionik terbaru. Selain itu, Mirage 2000-5 memiliki arsitektur terbuka, yang memungkinkan pemasangan peralatan dan perangkat baru di masa depan.
Thales mengembangkan radar RDY 2 baru untuk Mirage 2000-9, yang memiliki kemampuan yang ditingkatkan untuk operasi di darat dan di permukaan laut.
Instrumentasi kokpit juga dimodernisasi – indikator multifungsi baru dengan diagonal lebih besar, INS Totem 3000 presisi tinggi dengan giroskop laser dan penerima sinyal sistem navigasi satelit internal, serta upgraded ICMS Mk III electronic countermeasures and reconnaissance complex.
BACA JUGA:Taiwan Upgrade Mirage 2000-5 Gegara Keterlambatan Pengiriman F-16 Viper
Rangkaian senjatanya juga sudah mencakup rudal udaa ke udara MICA dengan pencari termal dan rudal jelajah SCALP EG (Storm Shadow), Mirage 2000-9 juga dapat dilengkapi Damocles reconnaissance dan target designation container yang saat ini melengkapi arsenal Rafale.
Mirage 2000-9 dipesan oleh UEA dan Yunani. Angkatan Udara UEA menandatangani kontrak pada bulan Desember 1997. Berdasarkan kontrak, 30 pesawat baru 2000-9 dikirim ke UEA dan 32 pesawat Mirage EAD/RAD/DAD ditingkatkan ke standar yang sama.
Di antara peralatan yang dipasang atas permintaan pelanggan adalah IMEWS electronic countermeasures and reconnaissance complex, yang umumnya identik dengan ICMS Mk 3, tetapi dengan kemampuan yang ditingkatkan untuk menekan pertahanan udara musuh.
Pesawat 2000-9 untuk Angkatan Udara UEA juga menerima rudal MICA dengan pencari termal, rudal jelajah Black Shaheen (varian Storm Shadow), dan kontainer Shehab – varian Damocles. Mirage 2000-9 pertama untuk UEA dikirimkan pada bulan April 2003.