Akting yang Mengasyikkan
Gambar puitis adalah kekuatan utama film Sin. Hujan di film ini tak pernah kehilangan makna.
Airnya membasahi kaca jendela apartemen menciptakan efek sendu yang menekan tokoh utama maupun hati penonton.
Deras air yang jatuh dari langit membuat adegan pengejaran Metta terhadap Raga terasa dramatis sekaligus memilukan.
BACA JUGA:Waw! Film Sleeping Beauty jadi Animasi Paling Sempurna yang Pernah Dibuat
Pun ketika dua laki-laki baku hantam dalam gerak lambat sementara langit masih saja berlinang.
Adegan ini merupakan pucuk-pucuk cerita yang menjadi titik balik bagi para tokoh utama.
Film Sin dibuka dengan Metta yang jatuh ke air, pergerakannya lambat seolah digelayuti beban berat.
Bagi yang terbiasa menonton film, tentu paham adegan pembuka ini adalah pelambang yang nanti ada kaitannya dengan konflik utama.
BACA JUGA:Yuk Ikut Satsuki & Mei Bersama Totoro Berpetualang dalam Film My Neighbor Totoro
Karena naskahnya mudah dinikmati, sinematografi puitis ini bagaikan gaun yang membuat Sin tampil fashionable.
Sejumlah detail seperti buku yang diambil di perpustakaan atau ingar bingar kehidupan malam membuat Sin seperti punya dunia sendiri. Relatif kuat dengan romantika yang khas.
Sayang, naskah jadi samar akibat garis waktu yang kurang jelas. Plus akhir cerita yang mengkhianati tagline.
Pertautan Raga dan Metta memburam saat masa lalu mereka dikorek. Padahal, akting Mawar dan Bryan sudah asyik.
BACA JUGA:Beauty and The Beast, Kutukan Cinta Seorang Pangeran, ini Filmnya!
Mawar mampu mempresentasikan kondisi kejiwaan yang labil, hati berbunga, jatuh cinta betulan, manja, serta kadang konyol dalam takaran yang pas. Kalau lagi jatuh cinta, ya seperti itulah kira-kira bentuknya. Mewakili selera awam.