PAGARALAMPOS.COM - Mengemudi di turunan curam membutuhkan keterampilan khusus agar dapat dilakukan dengan aman dan efisien.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh pengemudi di turunan adalah risiko terjadinya vapor lock, yang dapat berdampak serius pada sistem pengereman mobil.
Vapor lock sendiri terjadi saat sistem rem mobil mengalami overheating akibat penggunaan yang berlebihan.
Saat rem terlalu dipakai secara intensif, minyak rem di dalam piston bisa mendidih, menyebabkan kunci posisi piston dan mengganggu fungsi pengereman.
Untuk menghindari risiko vapor lock, penting bagi pengemudi, terutama mereka yang masih baru, untuk tidak hanya mengandalkan rem saat menuruni jalan curam.
Juni, seorang ahli dalam hal ini, menyarankan penggunaan engine brake sebagai metode yang efektif untuk deselerasi saat menghadapi turunan curam.
Engine brake adalah teknik menggunakan mesin sebagai alat untuk mengurangi kecepatan mobil.
Caranya cukup sederhana: turunkan transmisi ke posisi gigi kecil agar putaran mesin (RPM) mobil terbatas pada tingkat yang rendah.
BACA JUGA: Trik Terbaru, Ini Cara Penyetelan Kopling Biar Berkendara Lebih Efisien, Simak Ulasannya Disini!
Dengan memanfaatkan engine brake, penggunaan rem bisa dikurangi hanya digunakan sesuai kebutuhan.
Juni menegaskan pentingnya untuk tidak terlalu sering menggunakan rem saat di turunan.
Penggunaan rem secara berlebihan dapat meningkatkan risiko vapor lock yang bisa berujung pada kerusakan sistem pengereman mobil, yang pada akhirnya dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
BACA JUGA:Kunci Keselaman dan Kenyamanan Berkendara Motor Jarak Jauh, Ini Tips Yang Perlu Anda Tau!
Dalam mengemudi di turunan curam, penggunaan kombinasi antara engine brake dan rem secara bijak akan membantu mempertahankan kontrol mobil dan mengurangi risiko terjadinya vapor lock.