PAGARALAMPOS.COM - Di Dusun Lisawa, Halmahera Utara, terdapat sebuah telaga yang indah dan jernih bernama Telaga Biru.
Menurut legenda setempat, telaga ini memiliki kisah yang menarik dan penuh makna.
Pada zaman dahulu, dusun tempat Majojaru dan Magohiduuru tinggal mengalami kekeringan parah. Tanahnya tidak subur dan hujan jarang turun.
Menyadari kesulitan tersebut, Magohiduuru memutuskan untuk berlayar mencari tempat yang lebih subur agar bisa menikahi Majojaru yang dicintainya.
Di Dusun Lisawa, Desa Mamuya, Kecamatan Galela, terdapat sebuah telaga biru yang konon terbentuk secara misterius.
Dulu, air jernih ini berasal dari bebatuan yang mengalir dari lava membeku di dekat pohon beringin.
Fenomena ini membuat penduduk bingung apakah itu tanda-tanda tertentu atau hanya kebetulan.
Para tetua desa memutuskan untuk menggelar ritual pemanggilan arwah leluhur untuk mencari penjelasan.
Hasil dari ritual tersebut adalah bahwa telaga ini terbentuk akibat hati yang hancur, yang melahirkan air mata yang akhirnya membentuk mata air.
Setelah ritual, diketahui bahwa dua anggota keluarga tidak hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Majojaru dan Magohiduuru.
Majojaru, yang patah hati setelah Magohiduuru menjalin hubungan dengan perempuan lain, pergi ke pohon beringin dan meratapi nasibnya.
Air mata Majojaru mengalir dan membentuk telaga biru yang kini bisa dilihat di Dusun Lisawa.
Telaga ini memiliki luas sekitar 3 hektar dengan kedalaman mencapai 70 meter.
Airnya yang biru cerah berasal dari mata air yang jernih dan sejuk, dan kisahnya tetap menjadi bagian penting dari budaya setempat.
BACA JUGA:Gunung Leuser: Menyusuri Keindahan dan Legenda di Ketinggian Sumatera